Pelalawan, Elaeis.co - Produk biochar yang diusung Aspek-Pir dan dipaparkan kepada petani kelapa sawit di Desa Trimulya Jaya mendapat sambutan hangat dari petani. Terutama petani yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Bakti.

Produk tersebut sejalan dengan langkah KUD Bakti yang saat ini tengah menggalakkan pupuk organik untuk pemeliharaan kebun kelapa sawitnya. 

Dikatakan M Yusuf Subkhi selaku Ketua KUD Bakti, anggota koperasinya saat ini melah mengarah pada penggunaan pupuk organik. Selain menekan biaya perawatan, ini juga sebagai langkah perawatan tanah kebun kelapa sawit itu.

"Kita sangat terima kasih karena Aspek-Pir memaparkan produk biochar yang sebetulnya simple da mudah dipraktekkan petani. Apalagi bahan baku yakni tandan kosong (tankos) cukup melimpah disini," ujarnya kepada elaeis.co, Kamis (24/7) kemarin.

Yusuf menerangkan, saat ini anggota koperasi masih menggunakan pupuk kandang atau limbah ternak untuk memupuk tanaman kelapa sawitnya. Ada juga yang menggunakan tankos namun hanya sebatas di tumpuk di sekitaran barang kelapa sawitnya.

"Dengan biochar petani dapat memanfaatkan tankos lebih maksimal, meski memang biochar sifatnya adalah wadah untuk pupuk baik organik maupun kimia," tuturnya.

Ia berharap, petani dapat langsung mempraktekkan pembuatan biochar dan pengaplikasiannya di tanaman kelapa sawit. Malah pihaknya mendukung jika ada petani yang menjadikannya sebagai pejuang usaha untuk menambah penghasilan dengan cara mengkomersilkan produk biochar tadi.

"Kita akan memanfaatkan sebaik mungkin gelaran praktek pembuatan biochar ini. Tentu kita juga mengharapkan ada bimbingan lebih lanjut dari Aspek-Pir," tandasnya.