Pekanbaru, elaeis.co - Nilai ekspor Provinsi Riau dari Januari hingga Desember 2022 sebesar USD 22,5 miliar. Jumlah ini tercatat mengalami kenaikan sebesar 12,69 persen dibanding tahun 2021. 

"Demikian juga ekspor nonmigas sebesar USD 20,98 miliar, mengalami kenaikan sebesar 15,07 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfaruddin dalam keterangan tertulisnya yang diterima elaeis.co, Selasa (17/1). 

Sementara itu, nilai impor Riau mulai Januari hingga Desember 2022 tercatat sebesar USD 2,98 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 83,70 persen dibanding tahun 2021. Demikian juga impor nonmigas mencapai USD 2,73 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 81,32 persen.

"Dengan demikian secara kumulatif selama Januari hingga Desember 2022, neraca perdagangan Riau surplus sebesar USD 19,52 miliar," ujarnya. 

BPS mencatat, ekspor non-migas Riau untuk negara-negara Asean sebesar USD 3,5 miliar, yang didominasi oleh Malaysia USD 1,03 miliar dan Vietnam USD 701 juta. Kemudian Uni Eropa sebesar USD 2,8 miliar, yang didominasi ekspor ke Belanda USD 1,06 miliar, Spanyol USD 460 juta dan Italia USD 454 juta.

Kemudian delapan negara utama lainnya, seperti Tiongkok sebesar USD 3,89 miliar, India USD 2,64 miliar, Amerika Serikat USD 1,41 miliar, Pakistan USD 1,06 miliar, Bangladesh USD 1,05 miliar, Korea Selatan USD 505 juta, Mesir USD 484 juta dan Turki USD 475 juta. 

"Total ekspor ke 13 negara tujuan utama ini sebesar USD 16,21 miliar. Sementara itu, ekspor ke negara-negara lainnya tercatat sebesar USD 4,76 miliar. Sehingga total ekspor non-migas Riau sebesar USD 20,98 miliar," ujarnya. 

Sementara nilai ekspor migas tercatat hanya sebesar USD 1,51 miliar.  Yang terdiri dari Industri pengolahan hasil minyak sebesar USD 1,4 miliar dan pertambangan minyak mentah sebesar USD 106 juta.