Kaltim, elaeis.co - Sosialisasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) terus dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama asosiasi kelapa sawit yang ada. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki produktifitas kebun kelapa sawit milik petani di wilayah tersebut.

"Sosialisasi ini dalam rangka untuk memperbaiki kebun kelapa sawit milik petani. Khususnya yang produksinya rendah," ujar Ketua DPD APKASINDO Kukar, Daru Widiyatmoko usai menjadi narasumber di acara sosialisasi PSR kepada elaeis.co, Senin (1/8).

Disampaikannya, kebun kelapa sawit milik petani di Kukar tidak sedikit yang menggunakan benih palsu atau kurang berkualitas. Hasilnya tentu produksi sangat rendah.

"Nah ini kesempatan bagi petani untuk mengajukan PSR," katanya.

Sementara untuk perkebunan yang ada hampir 90 persen masih berumur di bawah 15 tahun. Artinya memang belum memenuhi syarat untuk mengikuti PSR.

Kendati demikian pihaknya terus melakukan sosialisasi agar petani kelapa sawit paham tentang perbaikan produksi kebun.

Di Kukar sendiri pada 2023 tercatat seluas 240 hektare kebun kelapa sawit petani sudah mengajukan program PSR. Sementara Daru menargetkan angka PSR di Kukar tembus 2000 hektare. 

"Kalau target, sebanyak sebanyak-banyaknya. Namun kan memang kendalanya banyak kebun yang belum sampai 15 tahun. Yang menjadi fokus kita adalah kebun yang tidak produktif," paparnya.