https://www.elaeis.co

Berita / PSR /

Target Remajakan 60.000 Ha Sawit Rakyat, Begini Cara PalmCo Merealisasikannya

Target Remajakan 60.000 Ha Sawit Rakyat, Begini Cara PalmCo Merealisasikannya

Dirut PTPN IV Jatmiko Santosa melakukan tanam perdana sawit mitra Koperasi Produsen Gading Jaya Makmur seluas 172,25 Ha di Kabupaten Kampar. foto: PTPN IV


Jakarta, elaeis.co – Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo menargetkan mendampingi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) seluas 60.000 hektar (Ha) hingga tahun 2026. Untuk mencapainya, PalmCo makin getol menggandeng lebih banyak petani sawit. Tidak hanya petani sawit plasma yang selama ini menjadi mitra binaan dengan pola single management, namun juga petani non plasma melalui pola offtaker. 

Strategi ini disampaikan oleh Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa saat melakukan tanam ulang 172,25 Ha areal Koperasi Produsen Gading Jaya Makmur di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, medio pekan ini.

Menurutnya, perusahaan sedikitnya telah menjalankan 4 program dalam menjalin kemitraan bersama petani sawit di Indonesia. Diantaranya pola single management, kemitraan swadaya atau offtaker,  penyediaan bibit unggul bersertifikat kepada petani, hingga program pembinaan KUD.

Baca juga: Jalankan Inisiatif Dekarbonisasi, PTPN IV PalmCo Optimis Tekan 40% Emisi di 2030

“Sejak tahun 2019, kemitraan kami dengan petani plasma melalui pola single management di mana perusahaan yang mengatur budidaya perkebunan sawit milik petani. Mulai dari tanam ulang, pemeliharan, hingga proses panen angkut olah, telah terbukti mampu membawa produktivitas petani binaan kita di atas rata-rata standar nasional,” kata Jatmiko dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8). 

Strategi itu terbukti mampu menggerek penghasilan petani menyentuh angka Rp 5 sampai Rp 7 juta perbulan dan saldo belasan miliar untuk koperasi.

Tahun 2023 lalu PTPN IV PalmCo melalui Regional III di Riau ditasbihkan oleh Kementerian Pertanian RI sebagai best role model dalam pola kemitraan yang dimiliki bersama petani. Karena itu, Jatmiko ingin petani non plasma juga memperoleh hal yang sama melalui pola offtaker.

Baca juga: Komisi VI DPR RI Minta PTPN IV PalmCo Perkuat PSR dan Hilirisasi

“Melalui pola offtaker, maka kita juga ingin petani-petani sawit non plasma bisa memperoleh perlakuan yang sama dengan petani plasma binaan PalmCo. Harapannya produktivitas petani seluruhnya bisa di atas standar nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan,” tukasnya.

Pola offtaker yang dimaksud Jatmiko memungkinkan petani sawit swadaya yang bergabung di dalam suatu kelompok semisal koperasi ataupun kelompok tani dapat menerima pengerjaan peremajaan sawit tua mereka dengan best practices dari perusahaan. Tidak hanya itu, perusahaan juga mendampingi petani maupun kelembagaannya dalam budidaya sawit berkelanjutan dan memastikan TBS yang diproduksi diterima oleh pabrik-pabrik milik PalmCo dengan harga terbaik sesuai ketentuan.

Dalam peremajaan pola offtaker ini, terkini pada akhir Juni lalu PalmCo menggelar tanam ulang pola tersebut di Langkat, Sumatera Utara, di atas lahan seluas 107 Ha. Dari sisi luasan tanam ulang, total sawit rakyat yang telah diremajakan PalmCo saat ini telah menyentuh  hampir 9.700 Ha.

Baca juga: PTPN IV PalmCo Dukung Program PSR Seluas 60.000 Ha
 
Melalui wilayah operasional Regional III, perusahaan sukses menggelar tanam perdana sawit plasma seluas 172,25 Ha. Ratusan petani sawit Koperasi Produsen Gading Jaya Makmur di Desa Gading Sari Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, tak mampu menyembunyikan kebahagiaan kala tanaman renta mereka diganti dengan yang baru melalui program PSR.

"Alhamdulillah. Saya bersama ratusan petani dan keluarga petani Koperasi Produsen Gading Jaya Makmur bangga sekaligus bahagia bisa menjadi bagian dari program PSR PTPN IV," kata Ketua Koperasi Produsen Gading Jaya Makmur, Muhidin Maturan.

Dirinya mengaku terkesima dengan cara kerja PTPN IV dalam melaksanakan PSR. Mulai dari pendampingan, perencanaan, transparansi hingga eksekusi yang ia sebut seluruhnya dilaksanakan secara terukur dan tepat waktu. Pihaknya juga menilai janji dan jaminan direktur perusahaan akan produktivitas tinggi di atas standar nasional bagi setiap petani yang mengikuti program PSR PTPN  bukanlah sesuatu yang berlebihan. 

Baca juga: Ratusan Petani Sawit Padati Acara Sosialisasi Bimtek PSR PTPN IV PalmCo, Aspek-PIR Indonesia, dan BPDPKS

"Melihat bagaimana PTPN IV bekerja, mulai dari menyusun perencanaan hingga eksekusi, semuanya dilakukan dengan matang dan terukur. Standar PTPN memang sangat berbeda. Wajar saja Pak Dirut berani janji produktivitas tinggi," lanjutnya. 

Kegiatan Tanam Ulang turut dihadiri Direktur Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjenbun Kementan RI Ardi Praptono, Kadiv Pemungutan Biaya dan Iuran CPO BPDPKS Ahmad Munir, Ketua ASPEKPIR Setiyono, serta Forkompinda Provinsi Riau.   

Di momen tersebut dilaksanakan pula penandatanganan perjanjian offtaker antara PTPN IV PalmCo dengan Gapoktan Bina Tani Makmur dan Koperasi Produsen Kusuma Bakti Mandiri seluas 782 Ha. Jangka waktu perjanjian adalah satu siklus atau 30 tahun.

Baca juga: KSO Efektif, PalmCo Resmi Kelola Kebun dan Pabrik Sawit Milik SupportingCo

Ardi Praptono mengapresiasi program yang diusung PTPN IV PalmCo. Ia menyadari bahwa program itu menjadi solusi dalam mengatasi ketimpangan produktivitas sawit milik petani swadaya.

“Terima kasih kepada PTPN khususnya PalmCo yang terus mengakselerasi PSR di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Ardi.

Ia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah mendorong kepada setiap kelompok tani yang mengikuti PSR memperoleh bantuan sarana prasarana seperti kendaraan angkut TBS untuk menunjang operasional petani. 

"Langkah-langkah ini telah membantu petani untuk mencapai potensi terbaiknya serta berkontribusi dalam ketahanan pangan serta energi nasional sebagaimana dengan program yang dicanangkan pemerintah," tuturnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :