Bengkulu, elaeis.co - Harga crude palm oil (CPO) di Bengkulu dinilai masih tetap menjanjikan meskipun kondisi perekonomian global saat ini sedang tidak baik. 

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbessy MH mengatakan, meskipun kondisi ekonomi global pada tahun 2023 diproyeksi memburuk, namun harga CPO diperkirakan akan tetap stabil.

Hal ini terjadi karena produksi CPO tidak hanya untuk memasok pangsa pasar ekspor, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pembuatan minyak goreng dalam negeri.

"Kalau permintaan minyak goreng dalam negeri masih stabil, tentu saja harga CPO juga masih baik nanti," kata Bickman, kemarin.

Program biodiesel menurutnya juga sangat mempengaruhi kebutuhan sawit dari daerah. Apalagi dalam 10 tahun terakhir produksi biodiesel sudah naik dua kali lipat. "Itu artinya kebutuhan CPO meningkatkan untuk campuran biodiesel," imbuhnya.

Kemungkinan anjloknya harga CPO di tahun 2023 juga relatif kecil karena akan menghadapi tantangan produktivitas, persoalan geopolitik, iklim, dan harga minyak mentah. "Harga minyak sawit dunia tidak mungkin jatuh kembali ke posisi terendah sebagaimana terjadi baru-baru ini," ujarnya.

"Pertumbuhan minyak sawit telah kehilangan dinamikanya akibat sejumlah faktor, yaitu penurunan produktivitas, rendahnya pembukaan kebun baru, kekurangan tenaga kerja, dan masalah hama penyakit tanaman," imbuhnya.