Berita / Nasional /
Di Tengah Penurunan Permintaan Global, Industri Tetap Berekspansi
 
                14 subsektor industri mengalami ekspansi di tengah penurunan permintaan global. foto: Kemenperin
Jakarta, elaeis.co - Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Maret 2023 masih menunjukkan nilai ekspansi meskipun mengalami sedikit perlambatan dibandingkan Februari 2023.
Hal ini karena sektor industri masih dibayangi penurunan permintaan global akibat tantangan tekanan geopolitik dan inflasi global yang mendorong kenaikan suku bunga sehingga membebani aktivitas ekonomi.
Di sisi lain, pelonggaran pembatasan COVID-19 di China membantu memperbaiki kendala rantai pasokan dan mengurangi tekanan harga bahan baku global.
“IKI Maret 2023 mencapai 51,87, melambat 0,45 poin dibandingkan Februari 2023,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, dalam pernyataan resminya.
Meski begitu, terdapat 14 subsektor industri yang mengalami ekspansi dengan share 80,4 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Dari 14 subsektor tersebut, subsektor Reparasi dan Pemasangan Mesin/Alat mengalami perubahan fase dari kontraksi ke ekspansi.
Sebaliknya, terdapat pula tiga subsektor yang mengalami perubahan fase dari ekspansi ke kontraksi. Ketiga subsektor tersebut adalah Industri Karet, Barang Karet dan Plastik, Industri Barang Galian Bukan Logam, serta Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik.
Febri menjelaskan, jika dilihat dari komponen pembentuknya, dua variabel pembentuk mengalami perlambatan. Variabel Pesanan Baru melambat dari 52,81 menjadi 51,33, variabel Produksi melambat dari 51,37 menjadi 50,69, dan variabel Persediaan Produk meningkat dari 52,51 pada Februari 2023 menjadi 55,00 pada Maret 2023. Peningkatan nilai variabel persediaan produk menandakan persediaan produk-produk manufaktur terserap di pasar.
Perlambatan nilai IKI bulan Maret 2023 utamanya masih didominasi oleh pesanan domestik. Selain itu, mayoritas komoditas unggulan menunjukkan tren penurunan harga, meskipun masih lebih tinggi dibanding tahun 2020 (saat pandemi).
"Hanya harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang naik dibanding bulan sebelumnya dan nikel yang lebih tinggi dari rata-rata harga pada tahun 2022," sebutnya.
Meskipun IKI melambat, pada Maret 2023 terdapat 47,3% pelaku usaha yang menyatakan kondisi kegiatan usahanya stabil dan sebanyak 27,3% pelaku usaha lainnya menyatakan kondisi kegiatan usahanya mengalami peningkatan.
Demikian pula dengan optimisme berusaha para pelaku usaha dalam enam bulan ke depan. Sebanyak 63,49% pelaku usaha menyatakan optimis dan 26,06% pelaku usaha menyatakan stabil terhadap kondisi usaha industri selama enam bulan ke depan.
"Pelaku usaha optimis kondisi pasar akan membaik karena didukung oleh kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik sebagaimana laporan perusahaan industri," tutupnya.
 







Komentar Via Facebook :