https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Guyur Rp9,95 Trilliun untuk Hilirisasi Perkebunan, Begini Cara Kementan Sentuh Petani

Guyur Rp9,95 Trilliun untuk Hilirisasi Perkebunan, Begini Cara Kementan Sentuh Petani


Jakarta, elaeis.co - Kabar baik untuk para petani dan pelaku perkebunan. Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan dana hampir Rp10 triliun untuk program hilirisasi perkebunan. Program ini bertujuan menambah nilai jual produk, membuka lapangan kerja, dan pastinya bikin petani lebih sejahtera.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat, menjelaskan, hilirisasi adalah langkah lanjut dari arahan Presiden untuk meningkatkan produksi komoditas strategis.

“Kementan ingin hilirisasi bisa menambah pendapatan petani, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi nasional,” kata Roni saat Entry Meeting Pengamanan Pembangunan Strategis Program Hilirisasi Perkebunan di Jakarta, Rabu (12/11).

Dana Rp9,95 triliun ini akan dipakai untuk mengembangkan berbagai komoditas penting seperti tebu, kelapa, kopi, kakao, jambu mete, lada, dan pala. 

Targetnya besar, hampir 871 ribu hektare lahan dan menyerap hingga 1,6 juta tenaga kerja. Tahun pertama fokus pada 131 ribu hektare lahan di sentra perkebunan nasional, lengkap dengan benih unggul, pupuk organik, dan bantuan operasional pengolahan lahan serta penanaman.

Roni juga tidak menampik bahwa program ini tidak bisa sukses sendirian. “Diperlukan kerja sama lintas pihak, mulai dari BUMN, TNI, Kejaksaan, akademisi, hingga kelompok milenial pertanian,” ujarnya. Sinergi ini penting supaya manfaat program benar-benar sampai ke tangan petani.

Kementan juga menggandeng Kejaksaan Agung untuk mengawal program ini. Direktur IV Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, Setiawan Budi Cahyono, bilang, 

“Benih yang dibagikan langsung ke petani ini punya dampak nyata. Kami akan memastikan program berjalan sesuai target," ujarnya. 

Selain itu, program ini juga diarahkan untuk meningkatkan ekspor. Direktor Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Baginda Siagian, menambahkan, hilirisasi harus menghasilkan nilai tambah nyata bagi petani sekaligus meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Untuk memastikan semua berjalan lancar, Ditjen Perkebunan dan Kejaksaan Agung menandatangani Pakta Integritas. “Ini bukan sekadar proyek, tapi gerakan bersama untuk membangun kemandirian dan kemakmuran petani serta masyarakat Indonesia.” tutup Baginda.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :