Sampit, elaeis.co –  Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H. Halikinnor MM, mengajak semua pihak mendorong percepatan peremajaan sawit rakyat (PSR) untuk meningkatkan produksi sawit.

Menurutnya, sebagai produsen sekaligus konsumen terbesar sawit, Indonesia memikul tanggung jawab besar untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas kelapa sawit nasional.

“Saat ini, minyak sawit menjadi pemasok utama minyak nabati global, di mana sekitar 80% produksi minyak sawit berasal dari Indonesia dan Malaysia,” sebutnya dalam pernyataannya dikutip Sabtu (3/5).

Kebutuhan minyak nabati dunia yang terus meningkat menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi Indonesia, terutama dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas kelapa sawit nasional. Dia menekankan pentingnya upaya intensifikasi dibandingkan ekspansi lahan. 

“Salah satu program utama untuk menaikkan produktivitas ada PSR yang didukung pendanaannya dari BPDP. Sayangnya, meski potensial, realisasinya masih rendah. Kendala utamanya masalah legalitas lahan,” lanjutnya.

Tantangan teknis lainnya adalah penurunan kinerja serangga penyerbuk elaeidobius kamerunicus, serangan ganoderma, hama dan penyakit tanaman, serta perawatan tanaman.

"Kita harus memastikan penggunaan pupuk dan benih yang tepat. Penggunaan benih legal unggul menjadi kunci utama dalam mencapai produktivitas optimal,” tukasnya.

Dia juga menyinggung pentingnya pelatihan dan studi banding untuk peningkatan kapasitas petani sawit. Peningkatan pengetahuan diharapkan akan membangun industri sawit yang lebih produktif, berkelanjutan, dan kompetitif.

“Informasinya, hasil produktivitas sawit rakyat kisaran 2,5-3 ton, sedangkan perusahaan 3,5-4 ton. Harapan kita ke depan bisa lebih banyak lagi, karena ada juga contoh yang bisa naik dari 5 menjadi 7 ton. Kalau hasilnya besar, tentu manfaatnya juga besar,” pungkasnya.