https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Sawit Pengaruhi Daya Beli Masyarakat

Sawit Pengaruhi Daya Beli Masyarakat

Petani sawit di Bengkulu melangsir hasil panen. Harga TBS sangat mempengaruhi daya beli masyarakat di daerah itu. Foto: Sangun/elaeis.co


Bengkulu, elaeis.co – Daya beli masyarakat Bengkulu hingga saat ini masih dipengaruhi oleh harga komoditas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Sehingga ketika harga komoditi ini turun, daya beli masyarakat juga ikut menurun.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, harga TBS kelapa sawit saat ini mencapai Rp 1.200 hingga 1.400 per kilogram di tingkat petani. Harga tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang tercatat mencapai Rp 3.000 lebih. Penurunan itu menyebabkan penurunan daya beli, bahkan pada triwulan II 2022 lalu, pengeluaran konsumsi rumah tangga hanya tumbuh sebesar 7,6 persen. 

"Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi Bengkulu saat ini, masih bergantung pada komoditas sawit. Ketika harga komoditas ini turun, tentu berpengaruh pada daya beli masyarakat," katanya, Kamis (11/8).

Ia mengatakan, pada tahun sebelumnya harga komoditas kelapa sawit cenderung mengalami peningkatan. Sementara saat ini harganya terus mengalami penurunan akibat menurunnya harga minyak sawit mentah (CPO).

"Turunnya harga TBS di Bengkulu tidak hanya berpengaruh kepada pendapatan masyarakat, tetapi juga berpengaruh ke berbagai sektor usaha. Sebab rata-rata masyarakat di Bengkulu banyak yang bergelut sebagai petani sawit, sehingga ketika harga sawit turun, sektor usaha penjualan juga ikut mengalami penurunan," ujarnya.

Meskipun demikian, ia menilai, sektor usaha di Bengkulu masih tahan banting. Karena mereka telah menerapkan strategi penjualan yang cukup baik. Salah satunya menghadirkan berbagai produk teranyar demi memikat hati masyarakat. Hal inilah yang membuat sektor usaha khususnya perdagangan di Bengkulu masih tetap bertahan meski tergerus dengan kondisi perekonomian yang tidak begitu pasti.

"Untuk sektor usaha, khususnya perdagangan di Bengkulu saya rasa masih kuat. Pasalnya tingkat konsumsi masyarakat masih cukup baguslah meskipun mungkin sedikit dibatasi," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :