Berita / Nusantara /
Dari Jutaan Petani Sawit, Baru Segini yang Tersertifikasi RSPO
Proses Pendampingan Petani untuk Sertifikasi RSPO (foto: Rian Heryanto)
Jambi, elaeis.co – Perkebunan sawit telah menjadi bagian integral dari ekonomi global. Namun, seiring pertumbuhannya isu dampak terhadap lingkungan dan iklim menjadi tantangan tersendiri. Di tengah merebaknya isu tersebut, industri kelapa sawit dapat diterapkan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Seperti yang diungkapkan oleh Rian Heriyanto dari Perkumpulan Bentang Oasis, salah satu aspek penting dari pertanian sawit berkelanjutan adalah praktik-praktik ramah lingkungan seperti pengelolaan air yang efisien dan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan. Hal ini membantu melindungi keanekaragaman hayati dan menjaga kualitas air, tanah, dan udara.
“Pertanian sawit berkelanjutan juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal. Banyak petani sawit berada di daerah yang kurang berkembang, dan praktik berkelanjutan membantu meningkatkan taraf hidup mereka. Ini dilakukan melalui penyediaan pelatihan dan pendidikan bagi petani sawit, yang membantu mereka meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Selain itu, pertanian sawit berkelanjutan juga mempromosikan keadilan sosial dengan memastikan bahwa hak-hak masyarakat lokal dihormati dan mereka memiliki akses terhadap manfaat ekonomi yang dihasilkan,” ujar Rian pada Sabtu, 21 Oktober 2023.
Ia mendorong para petani agar dapat menerapkan Pertanian Kelapa Sawit Berkelanjutan. Dengan demikian, reputasi industri sawit akan meningkat di tengah permintaan global.
“Dengan menjaga reputasi dan mengakses pasar global, negara-negara yang menghasilkan sawit harus mematuhi standar internasional dalam praktik pertanian. Pertanian sawit berkelanjutan membantu negara-negara ini memenuhi persyaratan standar lingkungan, sosial, dan ekonomi yang ditetapkan oleh organisasi seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil),” tuturnya.
Saat ini, seperti dikutip dari laman resmi RSPO, sudah ada lebih dari 7 juta petani kecil di seluruh dunia yang menggantungkan hidup dari kelapa sawit. Sebanyak 40 % dari total area produksi kelapa sawit global berada di Indonesia dan Malaysia.
Dari jutaan petani tersebut, saat ini baru 179.761 ribu orang yang telah memiliki sertifikat RSPO. Rinciannya, petani kelapa sawit swadaya sebanyak 34.813 orang dan petani kelapa sawit kemitraan 144.948 orang. Jumlah ini bertambah 19 ribu orang ketimbang tahun sebelumnya yang masih berjumlah 159,85 ribu orang.







Komentar Via Facebook :