https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Dapat Hibah Pamigo, Petani Sawit Sumbar Bisa Produksi Minyak Goreng Sendiri

Dapat Hibah Pamigo, Petani Sawit Sumbar Bisa Produksi Minyak Goreng Sendiri

Pamigo saat diangkut dengan truk menuju lokasi pameran Geltek di Penas Tani 2023 yang diadakan di Lanud Sutan Sjahrir, Tabing, Padang. Foto: Distan Sumbar


Padang, elaeis.co – Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) mendapat hibah pabrik mini minyak goreng (Pamigo) dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Ditjenbun Kementan).

Pamigo merupakan inovasi Ditjenbun Kementan yang ditujukan untuk memperkenalkan teknologi terkini dalam pengolahan minyak goreng kepada masyarakat umum dan petani perkebunan.

Pabrik mini ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan petani perkebunan dalam pengolahan hasil panen menjadi minyak goreng berkualitas tinggi. Mesin ini memiliki kapasitas produksi yang lebih kecil namun tetap efisien, memungkinkan petani untuk menghasilkan minyak goreng dengan skala yang lebih terjangkau.

Mesin ini dilengkapi dengan teknologi modern yang memungkinkan proses pengolahan yang lebih efisien dan berkualitas tinggi. Dengan menggunakan pamigo, petani perkebunan dapat menghasilkan minyak goreng yang lebih sehat, lebih tahan lama, dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Kepala Dinas Pertanian Sumbar, Febrina Tri Susila Putri, mengatakan, pamigo selanjutnya akan dimanfaatkan oleh kelompok tani sawit di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). “Pamigo ini harganya Rp 4 miliar," katanya.

Pengoperasian pamigo diharapkan bisa menjadi solusi untuk petani sawit swadaya. "Nantinya petani kecil bisa memanfaatkan pamigo untuk memproduksi minyak goreng secara mandiri. Jadi mereka tak lagi bergantung ke pabrik kelapa sawit (PKS). Selama ini pengolahan hasil panen sawit petani harus dilakukan di pabrik besar," paparnya.

Dia menjelaskan, tandan buah segar (TBS) sawit yang diolah di pamigo awalnya berbentuk Crude Palm Oil  (CPO). Dengan mesin yang sama, dilakukan pengolahan lanjutan sehingga menjadi minyak goreng.

“Untuk menghasilkan minyak goreng yang siap pakai, pengolahan sawit menggunakan mesin pamigo perlu dilakukan 3 kali. Yang pertama akan menghasilkan CPO, setelah itu baru menghasilkan minyak goreng,” bebernya.

"1 ton minyak goreng diperoleh dari pengolahan 6 sampai 7 ton menggunakan pamigo," tambahnya.

Pengoperasian pamigo akan dilakukan oleh kelompok tani (poktan) yang akan dilatih terlebih dahulu oleh pihak Kementan. Poktan tersebut harus memenuhi beberapa syarat, seperti luas lahan sesuai standar dan sudah terdaftar sebagai calon penerima dan calon lokasi (CPCL). "Poktan di Pessel sudah memenuhi semua kriteria penerima bantuan dari pemerintah," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :