Pontianak, elaeis.co – Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian hutan dengan menyegel kebun sawit seluas 27,22 hektare dalam kawasan hutan di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Kebun sawit ilegal tersebut berada di kawasan hutan produksi terbatas, tepatnya di Dusun Kelang, Desa Kubu, Kecamatan Kubu. Berdasarkan informasi awal, lahan ini berada dalam area konsesi hutan tanaman industri (HTI) milik PT EKL dan diduga dikuasai oleh seorang berinisial S.

Penyegelan ini dilakukan oleh Tim Satgas PKH bersama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Kabupaten Kubu Raya. Kepala UPT KPH, Ya’ Suharnoto, membenarkan aksi penyegelan tersebut.

"Ada dua kebun sawit yang telah disegel. Selain yang berada di area PT EKL, juga terdapat lahan sawit lain di dalam area konsesi PT WSL. Saat ini kami masih menyelidiki lebih lanjut siapa sebenarnya pemilik kebun sawit ini," jelasnya dalam rilis media, Senin (28/7).

Tak berhenti di situ, pengawasan dan penindakan juga dilakukan terhadap warga yang mencoba mengalihfungsikan kawasan hutan lindung di Parit Baru, Desa Dabung, menjadi perkebunan kelapa sawit. Tim Polisi Kehutanan (Polhut) KPH Kubu Raya segera turun ke lapangan setelah menerima informasi adanya aktivitas ilegal tersebut.

"Pihak kami telah menindak langsung di lapangan dan akan memanggil pihak yang diduga sebagai pemilik lahan, yakni saudara Pius," ujar Suharnoto.

Ia menegaskan bahwa membuka kebun sawit di kawasan hutan lindung atau hutan produksi terbatas adalah pelanggaran hukum yang dapat dikenakan sanksi tegas sesuai peraturan perundangan.

Langkah tegas Satgas PKH dan KPH ini menjadi sinyal kuat bahwa praktik perluasan kebun sawit ilegal tidak akan ditoleransi, terutama di wilayah Kalimantan Barat yang merupakan salah satu benteng terakhir keanekaragaman hayati Indonesia. Kawasan hutan di Kubu Raya menjadi krusial karena berperan sebagai penyangga ekosistem dan penyerap karbon yang vital.