Berita / Kalimantan /
Petani Diminta Hentikan Konversi Sawah Jadi Kebun Sawit
Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam, meminta petani Babulu tidak alih fungsikan sawah jadi kebun sawit. foto: Humas PPU
Penajam, elaeis.co – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Hamdam menegaskan bahwa alih fungsi sawah varietas padi rawa menjadi perkebunan kelapa sawit merupakan pelanggaran hukum yang tidak boleh lagi dilakukan oleh petani di Kecamatan Babulu.
Hal ini dikatakan Hamdam di sela-sela kegiatan panen raya padi varietas Ngaos Mawar di Desa Rawa Mulya beberapa hari lalu.
“Saya ingatkan alih fungsi lahan ini jangan lagi dilakukan. Karena nanti itu ada implikasi hukumnya kalau sudah ada perdanya. Saat ini masih toleransilah, tetapi kalau terus-terusan dilakukan, mau tak mau pemerintah akan melakukan langkah tegas terkait alih fungsi lahan ini,” kata Hamdam dalam keterangan resmi Diskominfo PPU.
Dikatakan Hamdam bahwa jika petani menanam kelapa sawit atau komoditas lainnya di lahan persawahan, maka otomatis lahan persawahan yang ada akan semakin berkurang dan sempit.
"Padahal jika dihitung-hitung dengan hasil 6 ton per hektare, jika dua kali saja panen dalam setahun, maka hasilnya akan jauh lebih besar dari penghasilan kelapa sawit dalam luasan lahan yang sama," tukasnya.
Kemudian jika alasan petani untuk melakukan alih fungsi adalah persoalan air, sambungnya, nyatanya lahan persawahan milik warga di Babulu ada yang mampu menghasilkan panen dengan kualitas yang sangat baik dengan kisaran 6 ton/hektare.
“Jadi dapat saya simpulkan, jika masih ada alasan melakukan alih fungsi karena sulitnya air, itu tidak masuk akal. Jangan-jangan petaninya memang yang malas,” tandasnya.
Dia juga mengingatkan, dengan adanya perkebunan kelapa sawit di tengah persawahan, akan berdampak buruk bagi petani sawah lainnya yang ada di kawasan itu. Karena perkebunan sawit akan menjadi sarang hama tikus yang dapat merusak perkebunan padi petani.
“Nah maka dari itu saya minta setop sudah alih fungsi komoditas pertanian ini. Mari kita terus memelihara sawah yang sudah kita punya. Karena saya di luar sana selalu membanggakan bahwa PPU surplus beras, PPU siap menjadi penyuplai beras di IKN. Tapi kalau nyatanya banyak lahan sawah kita alih fungsikan, lucu jadinya,” ujarnya.
Dia berharap seluruh petani yang ada di Babulu tetap konsisten mengelola lahan padi rawa. Dia juga meminta petani selalu mengikuti anjuran para Penyuluh Pertanian Lapangan yang ada di Babulu. Salah satunya adalah melakukan tanam padi menggunakan sistem tanam pindah, bukan dengan cara tabela atau tabur benih langsung.
“Sistem tanam benih pindah ini sudah jelas sangat menguntungkan dibanding tabela. Jadi kenapa kita harus melakukan dengan sistem yang kurang menguntungkan dengan berbagai macam alasan?" ucapnya.







Komentar Via Facebook :