Karang Tinggi, elaeis.co - Sejumlah petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, meminta pemda setempat membangun jalan kebun sawit. Mereka kesulitan menjual TBS setiap kali turun hujan karena jalan rusak parah.

Salah seorang petani sawit di Bengkulu Tengah, Iskandar Maun mengaku sudah lama mengajukan pembangunan jalan kepada Pemkab Bengkulu Tengah. Menurutnya, jalan kebun sangat dibutuhkan oleh banyak petani kelapa sawit di daerah ini.

"Tahun ini sudah kami ajukan juga, tapi sampai akhir tahun belum juga direalisasikan," kata Iskandar, kemarin.

Dia berharap Pemkab Bengkulu Tengah memikirkan nasib petani karena kelapa sawit adalah sumber penghasilan mereka satu-satunya. Jika akses jalan untuk mengangkut hasil panen tidak tersedia, maka yang menjadi korban adalah petani kelapa sawit itu sendiri.

"Kadang banyak TBS kelapa sawit tidak bisa diangkut keluar kebun karena jalan masih tanah dan becek kalau hujan," sebutnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah, Endang Soemantri mengatakan, pihaknya belum bisa membangun Jalan Usaha Tani (JUT) pada tahun ini disebabkan anggaran yang terbatas. Meski begitu, pada APBD 2023, pihaknya telah mengalokasikan sebesar Rp 1 miliar untuk pembangunan JUT.

"Tahun ini memang belum, tapi tahun depan insya Allah bisa terealisasi karena kita sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1 miliar," katanya.

Menurutnya, anggaran tersebut dialokasikan untuk membangun JUT di empat kecamatan. Yaitu Kecamatan Bang Haji, Merigi Sakti, Pagar Jati dan Pondok Kelapa. Pembangunan JUT difokuskan di kecamatan-kecamatan tersebut disebabkan banyak kebun-kebun kelapa sawit di sana belum memiliki JUT.

"Tapi nanti akan kita usahakan mengakomodir kecamatan lain yang belum ada JUT-nya," tutupnya.