Karang Tinggi, elaeis.co – Lahan peremajaan atau replanting sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Provinsi Bengkulu, akan dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pangan padi gogo. Saat ini Dinas Pertanian (Distan) Benteng tengah mematangkan pemanfaatan lahan replanting untuk program tumpang sari atau tumpang sisip (tusip) padi gogo.

"Langkah pemanfaatan lahan replanting sawit untuk tumpang sisip padi gogo dilakukan untuk mewujudkan swasembada pangan," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Distan Benteng, Helmi Yuliandri MT dalam keterangannya yang dikutip elaeis.co Ahad (19/1).

Menurutnya, Distan Benteng telah menyiapkan calon petani calon lokasi (CPCL) penerima bantuan tusip padi gogo untuk disampaikan ke Kementerian Pertanian. "SK CPCL sudah diusulkan dan dikirim ke pemerintah pusat agar segera ditanami padi gogo," jelasnya.

Ditambahkannya, luas lahan yang diusulkan untuk program tusip padi gogo mencapai 190 hektar. Masing-masing 100 hektare di Kecamatan Karang Tinggi, 50 hektare di Kecamatan Pematang Tiga, 20 hektare di Kecamatan Pagar Jati, dan 20 hektare di Kecamatan Merigi Sakti.

“Jika disetujui pusat, petani yang diusulkan akan mendapatkan bantuan benih padi gogo sebanyak 25 kilogram per hektare serta racun rumput atau herbisida dan pestisida. Bantuan benih diharapkan bisa didistribusikan pada Maret 2025. Para petani juga akan didaftarkan sebagai penerima bantuan pupuk bersubsidi,” ungkapnya.

Diharapkan program penanaman padi gogo ini bisa mendatangkan hasil yang sesuai target. Untuk mengoptimalkan pengelolaan lahan, penanaman padi gogo di Benteng akan dikawal langsung oleh personel TNI.

“Padi gogo dipanen pada usia lima bulan dan hasil panen bisa mencapai tiga hingga lima ton per hektar,” tutupnya.