https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Kaltim Dorong Kolaborasi Jadikan Sawit Pilar Transisi dari Ekonomi Ekstraktif ke Ekonomi Berkelanjutan

Kaltim Dorong Kolaborasi Jadikan Sawit Pilar Transisi dari Ekonomi Ekstraktif ke Ekonomi Berkelanjutan

Forum Konsultasi Daerah Putaran 1 digelar di Samarinda. foto: Disbun Kaltim


Samarinda, elaeis.co – Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) mendorong sinergi lintas sektor dalam mengakselerasi transformasi industri sawit. Upaya ini dilakukan melalui Forum Konsultasi Daerah (FKD) Putaran 1 yang digelar di Samarinda.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut atas kesepakatan program prioritas transformasi ekonomi hijau Kaltim, khususnya pada sektor kelapa sawit.

FKD ini merupakan kolaborasi antara Disbun Kaltim, GIZ Sustain Kutim, dan Bappeda Kaltim. Forum menghadirkan beragam pemangku kepentingan dari kalangan pemerintah, pelaku industri, akademisi, hingga komunitas lokal.

Saat membuka kegiatan ini, Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Kaltim, Wahyu Gatut Purboyo, menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun arah baru ekonomi berkelanjutan berbasis sektor unggulan daerah.

“Kelapa sawit bukan sekadar komoditas, tapi pilar penting dalam transisi dari ekonomi ekstraktif menuju ekonomi berkelanjutan,” ujar Gatut melalui rilis Disbun Kaltim dikutip Selasa (29/07).

Diskusi ini dimoderatori oleh Iwied Wahyulianto dari GIZ. Ia memberikan gambaran mengenai arah transformasi yang berpihak pada pembangunan sosial, perlindungan lingkungan, dan keberlanjutan industri kelapa sawit.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Andi Siddik, memaparkan strategi transformasi sektor sawit. Ia menyampaikan perlunya penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas petani, dan integrasi rantai pasok di seluruh wilayah.

“Transformasi ini bukan hanya soal peningkatan produksi, tetapi memastikan keberlanjutan dari hulu ke hilir dengan melibatkan semua pihak, dari petani kecil hingga korporasi besar,” ujarnya.

Lebih dari 50 peserta hadir dalam forum ini. Mereka berasal dari instansi pemerintah, asosiasi industri seperti GAPKI, perusahaan besar seperti Triputra Agro Persada, serikat buruh, lembaga keuangan, LSM, hingga kelompok petani.

Paparan dan diskusi dilakukan untuk memperdalam pemahaman tentang langkah-langkah yang dibutuhkan dalam memperkuat nilai tambah industri kelapa sawit secara inklusif dan berkelanjutan di Kalimantan Timur.
Rangkaian forum ini menjadi bagian dari proses transformasi jangka panjang yang telah dirancang dalam agenda ekonomi hijau Kaltim. Putaran lanjutan FKD akan membahas tahapan teknis secara lebih rinci.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :