Jakarta, elaeis.co – PT REA Kaltim Plantations bekerja sama dengan Koltiva menjalankan Program Smallholder Inclusion for Sourcing (SHINES) untuk mendukung produksi minyak sawit berkelanjutan dan memperkuat kemitraan dengan petani sawit swadaya di Kalimantan Timur (kaltim).

Lewat program ini, PT REA komit membantu penataan lingkungan yang disesuaikan dengan regulasi dan tuntutan pasar global yang semakin berkembang guna menjamin petani sawit swadaya ke depannya tetap terlibat dalam industri sawit.

Dalam tiga tahun pertama program SHINES, pihak manajemen PT REA akan menggenjot proses sertifikasi sawit berkelanjutan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO) bagi petani swadaya. Selain itu, mendorong praktik Good Agricultural Practices (GAP) berkelanjutan, melindungi keanekaraman hayati, serta menjaga kelestarian hutan lokal.

“Program ini diharapkan bisa menjamin kualitas di seluruh rantai pasok sawit sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi pekebun. Bila perkebunan petani tersertifikasi seluruhnya, maka mereka berhak menerima insentif dari penjualan minyak sawit mentah atau CPO dari pembeli di luar negeri atas kepatuhan terhadap RSPO. Income ini tentunya akan menambah penghasilan petani," terang Bremen Yong, Group Chief Sustainability Officer PT REA, kepada elaeis.co beberapa hari lalu.

Dia menekankan bahwa program ini tidak hanya membantu petani dalam memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan jangka panjang petani sawit swadaya. "Inisiatif kami ini tidak hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, melainkan fokus pada masa depan petani dalam industri yang berkembang pesat saat ini," tegasnya.

Dijelaskannya, PT REA merupakan anak perusahaan PT R.E.A Holdings plc (Grup REA) yang merupakan produsen terkemuka minyak sawit berkelanjutan dan terdaftar pada Bursa Efek London. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1989 di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan saat ini mengelola pabrik minyak kelapa sawit, pabrik penghancur biji kelapa sawit, dan perkebunan kelapa sawit berstandar internasional (RSPO) sejak tahun 2011.

“Kami berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dalam menjalankan bisnis. Yakni peduli iklim, pelestarian hutan, dan mendukung petani kecil menghasilkan produk minyak kelapa sawit berkualitas tinggi,” terangnya.

Untuk diketahui, PT REA Kaltim Plantations telah melestarikan hutan seluas 18.000 hektar dan bergabung menjadi anggota RSPO khusus pada industri pabrik minyak kelapa sawit sejak 2023. Korporasi ini memiliki dua fasilitas penangkapan gas metana yang menghasilkan biogas untuk menjalankan pembangkit listrik. Lebih dari 99% listrik yang dihasilkan dipakai untuk perumahan karyawan serta memasok listrik ke desa-desa di sekitar operasi grup.