Jambi, elaeis.co - Sedikitnya 120 hektar kebun kelapa sawit di daerah Sungai Bahar, Provinsi Jambi, telah diajukan untuk peremajaan sawit rakyat (PSR). Pengajuan itu dilakukan pada Februari 2023 lalu.

Kendati begitu, hingga saat ini kebun tersebut tidak kunjung mendapatkan persetujuan (SK Rekomtek) untuk dilakukan PSR dari Dirjenbun.

"Kita sudah ajukan melalui jalur kemandirian pada awal tahun lalu. Namun sampai saat ini belum juga terealisasi," ujar Ketua Bidang Hukum & Advokasi DPW Apkasindo Provinsi Jambi, Dermawan Harry Oetomo, kepada elaeis.co, Selasa (10/10).

Ia mengatakan respon pengajuan itu sangat lambat. Dimana setelah pengajuan, lima bulan kemudian pengajuan itu baru mendapatkan respon dari pihak Ditjenbun.

"Pengajuan PSR ini ada lima tahapan. Nah saat ini kita sudah berada di poin ketiga. Sementara poin kempat adalah rekomtek  dan poin kelima baru penyaluran biaya kepada petani," imbuhnya.

Ia menilai ini sangat keterlaluan, hanya tinggal rekomtek dan penyaluran dana, petani harus kembali bersabar. Bahkan saat ini sudah 4 bulan dan belum mendapatkan kepastian.

"Saya siap di garda terdepan demi suksesnya program PSR ini, Sebab potensinya akan sangat bermanfaat bagi petani kelapa sawit," ungkap Dermawan.