https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sawit Dibabat, Lahan Gambut di HP Seruway Ditanami Mangrove

Sawit Dibabat, Lahan Gambut di HP Seruway Ditanami Mangrove

Kegiatan penanaman mangrove di HP Seruway. foto: Humas Polres Aceh Tamiang


Karang Baru, elaeis.co - Pemerintah berupaya mengembalikan fungsi kawasan hutan produksi (HP) di Desa Lubuk Damar, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Setelah sawit yang ditanam secara ilegal ditumbangkan, area yang sudah dikosongkan ditanami dengan mangrove (Rhizhopora sp).

Pada tahap awal, sebanyak 300 bibit mangrove atau pohon bakau ditanam di lahan seluas satu hektar. Kegiatan penanaman ini dihadiri Staf Ahli Menteri KLHK Prof Dr Haruni Krisnawati, Kepala BPDAS Krueng Aceh Eko Nurwijayanto MSi, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah III, Fajri, Camat Seruway Rusni Devi A Manulang SSTP, Kapolsek Seruway diwakili oleh Aiptu Giyanto SH, Danramil 03 Seruway Kapten Inf M Rizal, serta seluruh Mukim dan Datok se-Kecamatan Seruway.

Fajri menjelaskan, seluruh tanaman sawit yang berada dalam kawasan HP akan ditumbangkan dan secara bertahap diganti dengan mangrove yang merupakan vegetasi asli kawasan pesisir. Penanaman kembali ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan. 

"Untuk tahap awal, targetnya penanaman mangrove mencapai 11 hektar. Lahan gambut ini adalah bekas kebun sawit yang sudah dibersihkan oleh KPH," ungkapnya dalam pernyataan resmi dikutip Senin (12/1).

Dia menambahkan, kegiatan penanaman yang melibatkan banyak pihak ini dimaksudkan untuk membangkitkan semangat, motivasi dan menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon. Penanaman ini bukan seremonial belaka, tapi akan terus dilanjutkan dengan pemeliharaan dengan melibatkan peran serta masyarakat luas agar tutupan hutan semakin meningkat.

"Kami tidak bisa sendirian dalam mengembalikan fungsi kawasan hutan produksi, kami harus menggandeng banyak pihak untuk rehabilitasi supaya hutan mangrove di pantai timur Aceh pulih kembali," tukasnya.

Menurutnya, kawasan yang direhabilitasi ini nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat secara ekonomi oleh sekitar. "KPH III telah membentuk lima kelompok untuk mengembangkan budidaya kepiting soka di kawasan ini," ungkapnya.

"Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan akan meminimalisir penebangan liar kayu bakau untuk dijadikan arang," tambahnya.

Sementara itu, Haruni Krisnawati mengatakan, mangrove memiliki manfaat multiguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Karbon yang disimpan mangrove dipastikannya tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.

"Pemeritah telah menargetkan melakukan penanaman intensif untuk menciptakan kondisi udara yang lebih baik di tahun 2030. Upaya ini butuh dukungan semua elemen masyarakat,” sebutnya.


 

Komentar Via Facebook :