Pekanbaru, elaeis.co - Belum lama ini Gedung Dinas Pertanian Kabupaten Siak digeledah oleh pihak kejaksaan. Hal ini lantaran adanya temuan terkait dugaan penyaluran pupuk subsidi yang diduga tidak tepat sasaran pada tahun 2021 lalu.

Tentu hal ini membuat heboh industri kelapa sawit dimana para petani masih tercekik dengan harga pupuk non subsidi yang melambung tinggi. Meski memang lini perkebunan kelapa sawit justru tidak mendapatkan kuota untuk pupuk subsidi tadi.

Menurut Ketua Umum Aspek-PIR, Setiyono, penggeledahan itu tentu kebijakan yang benar jika memang ada dugaan tersebut. Sebab merupakan salah satu langkah penertiban.

"Kita memang tidak mengetahui perihal itu. Namun sebetulnya jika pupuk itu diperjual belikan sesuai aturan, ya tentu tidak merugikan petani. Tapi kalau statusnya subsidi tapi dijual dengan harga mahal tentu ini yang menjadi masalah," ujarnya kepada elaeis.co, Kamis (17/11).

Ia menegaskan pihaknya tidak pernah terlibat langsung terhadap penyaluran pupuk subsidi. Sebab kuota untuk perkebunan kelapa sawit sangat kecil. Malah saat ini juga telah dicabut.

"Kalau saya pribadi lebih baik cari aman yakni pakai pupuk nonsubsidi jadi gak ada masalah," paparnya.

Malah kata dia, mayoritas petani yang menjadi anggota Aspek-PIR juga melakukan hal yang sama. Yakni menggunakan pupuk nonsubsidi untuk melakukan perawatan terhadap kebun kelapa sawitnya.

"Harganya memang cenderung tinggi, hanya bagaimana kita mensiasatinya aja. Nah, agar lebih tenang dan nyaman kita pilih pupuk non subsidi saja," tandasnya.