Bengkulu, elaeis.co - Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA meminta kepada pemerintah pusat untuk mengatasi menurunnya produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani di Bengkulu. Jika kondisi ini berlangsung lama, dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan produksi kelapa sawit di Bengkulu secara keseluruhan.

Rohidin berharap pemerintah pusat bisa kembali memberikan pupuk subsidi kepada petani kelapa sawit di Bengkulu untuk mendorong kembali peningkatan produksi TBS kelapa sawit.

"Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya produksi TBS kelapa sawit adalah mahalnya harga pupuk non subsidi. Petani kesulitan mendapatkan pupuk dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit," kata Rohidin, kemarin.

Selain itu, faktor cuaca yang tidak menentu juga turut mempengaruhi menurunnya produksi TBS kelapa sawit di Bengkulu. "Musim hujan yang berlangsung cukup panjang pada tahun lalu membuat petani kelapa sawit kesulitan dalam mengangkut kelapa sawit ke luar kebun," ujarnya.

Dia mengklaim bahwa pemerintah daerah Bengkulu telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong peningkatan produksi kelapa sawit seperti memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani kelapa sawit. Namun, menurunnya produksi TBS kelapa sawit masih saja terjadi.

"Untuk itu, kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan menurunnya produksi TBS kelapa sawit di Bengkulu dan segera memberikan solusi yang tepat. Salah satu solusi yang diharapkan adalah pemberian pupuk subsidi kepada petani kelapa sawit," tukasnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan bahwa menurunnya produksi TBS kelapa sawit di Bengkulu juga dapat berdampak pada turunnya pendapatan petani kelapa sawit.

"Kami berharap agar pemerintah pusat dapat memperhatikan kondisi petani kelapa sawit di Bengkulu dan memberikan solusi yang tepat untuk meningkatkan produksi kelapa sawit dan membantu petani kelapa sawit meningkatkan pendapatan mereka," tutupnya.