https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Manfaatkan Limbah Tankos, BRIN dan Kopontren Kembangkan Jeruk di Lahan Gambut

Manfaatkan Limbah Tankos, BRIN dan Kopontren Kembangkan Jeruk di Lahan Gambut

Lokasi penanaman jeruk seluas 4 hektar di lahan pasang surut dan lahan kering masam. foto: BRIN


Jakarta, elaeis.co - Di Kawasan Ekonomi Khusus ibu kota nusantara (IKN) di Paser, Kalimantan Timur, terbentang potensi luar biasa untuk mengembangkan ketahanan pangan. Kolaborasi yang kokoh antara riset hortikultura dan sektor industri menjadi tonggak utama dalam menguatkan kesiapan pangan di wilayah ini. 

Terkait dengan hal itu, Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan (PRHP) Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN telah membuat Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Industri Kopontren Trubus Iman Kabupaten Paser dengan judul “Pengembangan Varietas Unggul Baru Jeruk Pada Lahan Pasang Surut dan Lahan Kering”. Perjanjian itu ditandatangani pada tanggal 31 Oktober 2022 oleh Kepala PRHP ORPP BRIN Dr Dwinita Wikan Utami dan Ketua Kopontren Trubus Iman Dr Daniar.

"Tujuan dari kerja sama ini adalah melaksanakan pengembangan varietas unggul baru jeruk pada lahan pasang surut dan kering serta menerapkan teknologi penyediaan benih melalui Okucang (Okulasi Cangkok) yang sesuai untuk lahan pasang surut," jelas Utami dalam keterangan resmi BRIN, Minggu (17/12).

Satu tahun berjalan, kerja sama tersebut telah mendapatkan hasil pengembangan komoditas jeruk yang ditanam pada lahan gambut menggunakan varietas unggul baru Siam Sinta Ponsoe, Siam Pontianak, dan Keprok RGL dengan penyediaan benih secara okulasi dan cangkok. Inovasi teknologi disiapkan periset BRIN yang dipimpin oleh Dr Anang Triwiratno dan telah menanam 4 hektar lahan jeruk dengan pembiayaan bekerjasama in kind oleh Mitra Industri meliputi persiapan lahan dan pengelolaan tanam jeruk.

Adapun inovasi yang telah diterapkan dalam mengelola tanaman jeruk yaitu penggunaan benih Okucang dan okulasi pada lahan pasang surut dan lahan kering masam; menggunakan dekomposer yang dihasilkan oleh peneliti BRIN untuk memfermentasi  limbah tandan kosong (tankos) kelapa sawit dan limbah baglok jamur; mengurangi jumlah limbah tangkos dan baglok jamur yang dimanfaatkan untuk pupuk organik; pengendalian OPT menggunakan agens hayati entomopatogen untuk mengendalikan hama kutu sisik; dan pengelolaan budidaya yang intensif meliputi pemangkasan, pemupukan, pengairan, dan pengendalian OPT.

"Riset hortikultura menjadi inti dari upaya peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, menghadirkan inovasi-inovasi berbasis ilmiah yang diterapkan secara langsung dalam proses produksi. Melalui keterlibatan industri, hasil-hasil riset ini diimplementasikan dengan efisien, memungkinkan pengembangan produksi jeruk yang lebih bermutu dan memiliki daya saing tinggi," ungkapnya.

Pemanfaatan limbah yang melimpah di lokasi Mitra Industri yaitu tankos kelapa sawit dan limbah baglok bekas budidaya jamur telah diolah menjadi kompos yang berperan sebagai pupuk organik. Pengolahan limbah menjadi kompos untuk tanaman jeruk menggunakan dekomposer yang berbahan mikro organisme jamur yang dikoleksi dari lokasi lahan pasang surut dan lahan kering masam dengan kemampuan mendegradasi limbah yang mengandung lignin tinggi.

Kerja sama ini berlangsung selama tiga tahun dan hasilnya diharapkan dapat menambah luas kebun jeruk pada lahan pasang surut dan lahan kering masam yang akan menambah produksi buah jeruk dari dalam negeri. "Selama ini kita harus mengimpor sekitar 100 ribu ton buah jeruk dari beberapa negara, atau setara dengan penambahan 4.000 ha lahan jeruk baru," paparnya.

Dengan fokus pada keseimbangan antara inovasi dan penerapan praktis, kolaborasi ini bukan hanya memperkuat ketersediaan pangan, tetapi juga merangsang pertumbuhan ekonomi lokal serta menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat. "Dengan terus mengoptimalkan kolaborasi ini, IKN di Paser akan terus menjadi lokomotif dalam penyediaan pangan yang berkelanjutan dan berdaya saing," tutupnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :