Berita / Kalimantan /
Penyelesaian Kebun dalam Kawasan Hutan Harus Digesa
Kebun kelapa sawit diklaim masuk kawasan hutan.(Ist)
Pontianak, elaeis.co - Kebun kelapa sawit yang diklaim masuk dalam kawasan hutan masih menjadi isu hangat di sektor perkebunan kelapa sawit. Lantaran menjadi momok, petani minta isu tersebut segera diselesaikan.
Isu tersebut kini menjadi salah satu fokus Apkasindo Kalimantan Barat (Kalbar). Dimana tidka sedikit lahan petani di Kalbar yang diklaim masuk dalam kawasan hutan.
"Banyak kebun petani yang masuk dalam kawasan hutan. Baik itu kebun plasma maupun kebun petani mandiri," ujar Sekretaris Apkasindo Kalbar, Agus Kuswara saat berbincang dengan elaeis.co, Senin (6/10).
Berdasarkan data yang diperoleh Agus, klaim kawasan hutan itu tersebar di beberapa kabupaten di Kalbar. Seperti Kabupaten Bengkayang, Sanggau, Ketapang, Sambas, Kapuas Hulu dan Sintang.
Untuk kabupaten Bengkayang jumlahnya mencapai 20.000 hektar lebih, Kabupaten Sanggau 6.148 hektar dan Kabupaten Ketapang mencapai 2.806 hektar.
Kemudian untuk kabupaten Sambas tercatat ada 2537 hektar kebun sawit masuk dalam kawasan hutan. Sementara pada Kabupaten Kapuas Hulu dan Sintang masing-masing 2.171 hektar dan 1.634 hektar. Sedangkan Kabupaten Landak dan Sekadau tercatat ada 1.261 dan 801 hektar kebun sawit.
"Saat ini kita tengah bangun komunikas dengan pemerintah Kalbar untuk penyelesaian msalah ini. Saat ini masih tahap koordinasi bagaimana mekanisme pengajuan hutan kemasyarakatan (HKM)," paparnya.
Sementara lanjut Agus, Pemprov Kalbar saat ini juga sedang serius menggodok solusi permasalahan tadi. Dimana bersama instansi terkait Pemprov Kalbar telah membentuk tim terpadu dan kemudian melakukan sosialisasi dan edukasi. Disamping itu proses pengembangan program perhutanan sosial juga tengah digesa.
"Penyelesaian masalah kebun sawit yang masuk dalam kawasan hutan memerlukan komitmen dan kerjasama dari semua pihak. Sehingga masalah ini dapat diselesaikan secara adil dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi perekonomian, sosial, dan lingkungan," tandasnya.







Komentar Via Facebook :