Bengkulu, elaeis.co - Upah kuli angkut buah kelapa sawit di Provinsi Bengkulu melonjak dan saat ini telah mencapai angka Rp 500 per kilogram. Padahal beberapa bulan yang lalu masih Rp 300 per kilogram. 

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit (APKS) Bengkulu, Edy Mashuri mengungkapkan, upah tersebut telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun harga kelapa sawit mengalami penurunan, para kuli angkut buah kelapa sawit di Bengkulu justru dapat kompensasi yang lebih tinggi.

 "Kami melihat upah kuli angkut buah kelapa sawit sudah di angka Rp 500 per kilogram, sementara harga TBS sawit Rp 1.600 per kilogram," kata Edy, Selasa (27/6).

Menurutnya, penentuan upah kuli angkut buah kelapa sawit masih diatur oleh kesepakatan antara pemilik kebun dan pekerja. "Tak ada kebijakan pemerintah yang mengatur standar upah kuli angkut TBS yang jelas," tukasnya.

"Kami membutuhkan kebijakan yang jelas untuk menetapkan upah minimum bagi kuli angkut buah kelapa sawit di Bengkulu. Ini penting untuk melindungi kepentingan petani sekaligus memberikan kepastian penghasilan bagi pekerja," tambahnya.

APKS Bengkulu juga mencatat bahwa upah kuli angkut buah kelapa sawit di daerah lain, seperti Riau dan Sumatera Selatan, sudah mengalami peningkatan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena harga TBS kelapa sawit belum mengalami kenaikan.

"Kami berharap agar pemerintah bisa melindungi petani, upah kuli angkut naik sementara harga TBS kelapa sawit belum meningkat," tuturnya.

Selain itu, APKS Bengkulu juga menyoroti pentingnya kesejahteraan petani sawit sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan. Salah satunya dengan menaikkan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu sehingga dapat mendorong kesejahteraan para petani, meningkatkan produktivitas, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah.

"Kami berkomitmen untuk menjaga sektor kelapa sawit Bengkulu. Kami pemerintah bisa menaikkan harga TBS kelapa sawit," tutupnya.