Palangka Raya, elaeis.co – Rapat penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Pekebun Bermitra di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menetapkan harga untuk periode pembelian bulan Maret 2023 mengalami kenaikan dari periode sebelumnya.

Rapat ini dipimpin oleh Plt Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Prov. Kalteng, Rizky R Badjuri. Menurut Rizky, penetapan harga dilakukan berdasarkan data yang diserahkan oleh perusahaan sawit.

“Apabila pada perhitungan bulan berjalan tidak ada penjualan CPO atau PK yang dilakukan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan TBS. Tetapi tetap wajib mengikuti rapat, sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 64 Tahun 2020,” jelas Rizky dalam keterangan resmi Disbun Kalteng, kemarin.

Untuk periode Maret 2023, harga TBS naik sebesar Rp 159,21 dibanding harga Februari 2023. Harga tertinggi tercatat untuk sawit umur 10-20 tahun, yakni Rp 2.706,44/kg.

Harga minyak sawit (CPO) Kalteng yang tadinya sebesar Rp11.712,39 (per Kg + PPN) naik menjadi Rp12.447,70. Demikian pula dengan harga inti sawit (PK) yang sebelumnya Rp5.607,09 naik menjadi Rp6.132,59.

Lebih lanjut ia mengatakan, pertemuan penetapan harga TBS direncanakan akan dilakukan dua kali dalam satu bulan dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dalam perolehan harga wajar dan menghindari terjadinya persaingan yang tidak sehat antar pabrik kelapa sawit (PKS).

“Kami optimis pada pertemuan periode berikutnya harga TBS akan naik lagi, diharapkan bisa mencapai harga Rp 3.800/kg,” ujarnya.

Berikut harga sawit produksi pekebun bermitra di Kalteng untuk periode Maret 2023 berdasarkan perhitungan dengan indeks K 89,01%:

umur 3 tahun Rp 1.979,08/Kg

umur 4 tahun Rp 2.163,36/Kg

umur 5 tahun Rp 2.337,61/Kg

umur 6 tahun Rp 2.405,64/Kg

umur 7 tahun Rp 2.452,63/Kg

umur 8 tahun Rp 2.564,47/Kg.

umur 9 tahun Rp 2.631,95/Kg

umur 10-20 tahun Rp 2.706,44/Kg

umur 21 tahun Rp 2.702,55/Kg

umur 22 tahun Rp 2.697,01/Kg

umur 23 tahun Rp 2.672,63/Kg

sawit umur 24 tahun Rp 2.672,63/Kg