Berita / Sumatera /
Harga TBS di Bengkulu Turun, Wagub Mian Sidak Pabrik Sawit
Wagub Bengkulu, Mian (tengah), melakukan inspeksi mendadak ke PKS PT Alno Agro Utama Sumindo Oil Mill. foto: MC Bengkulu
Bengkulu, elaeis.co - Pasca perayaan Idulfitri, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu rata-rata mengalami penurunan sekitar Rp 300 dari harga semula yang berada di angka Rp 3.000 per kilogram.
Turunnya harga ini memicu keresahan di kalangan petani sawit. Hal ini kemudian direspon cepat oleh Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Mian, dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Alno Agro Utama Sumindo Oil Mill di Kabupaten Bengkulu Utara.
“Setelah lebaran, grafik harga TBS terus menurun. Saat ini, harga berkisar antara Rp 2.800 hingga Rp 2.700 per kilogram,” ungkap Mian dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (17/4).
Ia menanggapi, bahwa penurunan harga TBS ini dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang berencana memberlakukan tarif impor sebesar 32 persen terhadap Indonesia, termasuk untuk produk sawit.
“Jangan sampai kebijakan Donald Trump yang menaikkan bea masuk 32 persen ini dijadikan alasan utama. Padahal, berdasarkan data, ekspor CPO ke Amerika hanya sekitar 15 persen, tidak lebih dari itu,” tegasnya.
Di akhir kunjungannya, Wagub Mian meminta pihak PKS untuk menjaga stabilitas harga TBS di tingkat petani agar tidak terus menjadi persoalan yang meresahkan.
“Kami berharap harga di tingkat petani bisa dijaga. Kalau pun harga pasar internasional turun, ikuti dengan penyesuaian yang wajar. Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat. Soal penurunan harga sawit sebesar Rp 300p ini sudah ramai diperbincangkan. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :