Berita / Serba-Serbi /
Hadapi Pilkada, Abdul Wahid Terus Galang Dukungan di Daerah
Abdul Wahid berbicara di hadapan relawan di Rokan Hilir. foto: ist.
Pekanbaru, elaeis.co - Bakal calon Gubernur Riau yang saat ini masih menjabat sebagai anggota DPR RI, Abdul Wahid, terus menggalang dukungan di berbagai daerah. Salah satunya di Kabupaten Rokan Hilir.
Kamis (15/8), lelaki 43 tahun itu berdiskusi dengan relawan Arus Bawah Rokan Hilir di salah satu cafe di Kota Bagan Siapi-api.
Pada kesempatan itu dia menyampaikan alasan maju sebagai kandidat calon gubernur pada pilkada serentak tahun 2024. Yakni memaksimalkan potensi yang dimiliki Riau untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dia lantas menceritakan perannya dalam memperjuangkan dana bagi hasil (DBH) Sawit, yakni menginisiasi klausul pasal supaya dana diterima kabupaten/kota melalui UU perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Perjuangan itu membuahkan hasil sehingga setiap tahunnya daerah penghasil kelapa sawit telah kecipratan DBH sawit, termasuk 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengaku ikut mengawal alih kelola Blok Rokan dan memperjuangkan fee 10% bagi daerah sumber migas.
"Alhamdulillah, kebijakan yang sangat berdampak bagi masa depan. Riau mulai menerima dana sebesar Rp 3,5 triliun sampai Rp 3,7 triliun per tahun. Grafik ini terus bertambah seiring bertambahnya lifting minyak mentah," jelasnya, Jumat (16/8).
Terkait persiapan pilkada, Abdul Wahid mengucapkan terima kasih atas dukungan para relawan. "Ini menambah semangat kami untuk terus bergerak. Mari sosialisasikan program kerja pasangan Abdul Wahid - SF Haryanto apabila terpilih memimpin Bumi Lancang Kuning," tegasnya.
Diantara program prioritas yang akan dilakukan pasangan itu yakni menyelesaikan persoalan infrastruktur, membuka lapangan kerja dengan mendorong pertumbuhan investasi, memastikan seluruh anak Riau memperoleh pendidikan berkualitas dengan memberikan beasiswa, penyediaan fasilitas dan tenaga kesehatan yang lengkap di setiap puskesmas, serta tata kelola pemerintahan yang bersih, responsif dan inklusif.







Komentar Via Facebook :