Jakarta, elaeis.co – Tunjukkan komitmen menjaga kelestarian ekosistem gambut, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mendukung Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam memperluas program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG).

“Gambut adalah paru-paru besar penyangga iklim, tapi juga lahan hidup bagi jutaan orang. Maka pelestarian harus sejalan dengan kesejahteraan,” ungkap Bandung Sahari dari Bidang Sustainability Komp. Regulasi Karbon DPP GAPKI dalam keterangannya dikutip Senin (30/6).

Menurutnya, program DMPG merupakan contoh nyata sinergi antara pelestarian dan ekonomi. Masyarakat diberdayakan untuk bertani tanpa harus membuka lahan baru dengan cara membakar. Dengan begitu, risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bisa ditekan secara signifikan.

Data KLH menunjukkan bahwa dari 332 desa DMPG, hanya tiga desa yang mengalami kebakaran. Hal ini menjadi bukti bahwa pendekatan sosial-ekologis yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat sangat efektif dalam mencegah karhutla.

Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut KLH, Edy Nugroho Santoso, menambahkan bahwa program ini mengedepankan tiga strategi utama yakni rewetting (pembasahan gambut melalui sekat kanal), revegetasi (penanaman kembali dengan tanaman lokal), dan revitalisasi (peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat).

Dukungan GAPKI terhadap DMPG juga tampak lewat pembentukan lebih dari 700 Kelompok Peduli Api (KPA) yang tersebar di kawasan rawan kebakaran. Tak hanya itu, anggota GAPKI turut menjalankan berbagai program ekonomi produktif, mulai dari pengolahan ikan salai, pelatihan tangkap ikan tradisional, budidaya lebah madu, hingga pertanian semangka dengan manajemen air terpadu.

Saat ini, tercatat 400 perusahaan tengah menyusun dokumen pemulihan ekosistem gambut. KLH pun mendorong agar kemitraan dengan GAPKI diperkuat untuk mengawal implementasi program DMPG secara lebih luas.