Pekanbaru, Elaeis.co - Pemerintah terus melakukan pembenahan secara berkesinambungan terhadap Badan Usaha Milik Negara yang selama ini dianggap kurang memberikan profit yang begitu signifikan. Beberapa diantaranya adalah melakukan perampingan secara sistem untuk mengatasi segala persoalan keuangan yang kini mengintai. 

Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam diskusi yang diampu oleh APINDO pada Kamis (25/11) malam di Pekanbaru. 

"Banyaknya BUMN tidak menjamin BUMN sehat," kata Erick. 

Erick mengatakan ada lima point dalam prioritas transformasi di BUMN yakni restrukturisasi model bisnis melalui pembangunan ekosistem dan fokus pada core business. Kedua mengembangkan SDM berkualitas. 

Ketiga pengembangan teknologi dan digitalisasi seperti big data, artificial intelligence. Ketiga keseimbangan antara nilai ekonomi sebagai korporasi dengan fungsi pelayanan publik. Dan kelima, menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan bisnis proses yang lebih baik. 

"Untuk saat ini sekitar 43 Triliun hutang PTPN harus direstrukturisasi perbankan. Dan dilakukan efisiensi. Dan sudah memperoleh laba sebesar 2,3 Triliun. Tapi masih digunakan untuk menutupi hutang," jelasnya. 

Untuk itu dalam penetapan strategi pertumbuhan ekonomi tahun 2022-2025 yakni penerapan pola hidup baru living with endemik, reformasi program perlindungan sosial termasuk perbaikan data yang akurat. Selanjutnya pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur digital dan konektivitas. 

"Yakni generasi muda melek digital," tegasnya karena sistem bisnis online dan start up yang kian booming.