Jakarta, Elaeis.co - Merasa dipermainkan oleh Uni Eropa, Indonesia langsung memutar otak. Sawit yang tadinya cuma diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan biodiesel, kini sudah bisa dibikin menjadi bahan bakar non fosil dengan katalis.�

Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis, Institut Teknologi Bandung (TRKK-ITB) yang menemukan teknologi itu.�

Bisa membikin seperti itu, Uni Eropa langsung� bereaksi. "Baru dikoar-koar sawit akan diserap oleh Pertamina dan ITB sebagai energi, mereka panik," kata salah seorang akademisi Reaksi Kimia dan Katalis Institut Teknologi Bandung (ITB), IGB Ngurah Makertiharta, di Bandung, kemarin.�

Setelah temuan mereka viral kata Makertiharta, barulah ketahuan kalau ternyata tidak semua pelaku usaha di Eropa alergi dengan sawit Indonesia. Di situlah ketahuan kalau di Eropa juga ada konflik kepentingan.�

Saat ini Indonesia menghasilkan minyak kelapa sawit sekitar 48 juta ton pertahun. Minyak sawit ini didapat dari sekitar 14 juta hektar kebun kelapa sawit di Indonesia.�

Kalau dibandingkan dengan luasan, sebenarnya produksi tadi kata Aziz Hidayat, Kepala Sekretariat Komisi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dalam sebuah pertemuan di Pekanbaru beberapa waktu lalu, masih bisa digenjot hingga di atas 80 juta ton pertahun.�