Berita / Bisnis /
PSR Pengaruhi Penyaluran Bibit Kelapa Sawit
Ketua Forum Kerja Sama Produsen benih Kelapa Sawit (FKPB-KS) Indonesia, Dwi Asmono. Ist
Pekanbaru, Elaeis.co - Program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang digaungkan pemerintah melalui Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) merukakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyaluran benih atau bibit kelapa sawit. Semakin tinggi PSR tentu akan semakin banyak pula benih berkualitas yang disalurkan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Forum Kerja Sama Produsen benih Kelapa Sawit (FKPB-KS) Indonesia, Dwi Asmono dalam gelaran Gamal Institute Perkebunan Outlook 2022, Senin (31/1/2022).
Dari catatannya Dwi menjabarkan bahwa hingga 2021 lalu PSR telah mencapai 32,5% dari target yang dicanangkan secara nasional atau sekitar 242.537 hektar lahan. Sementara jumlah pekebun ada sekitar 105.684 petani kelapa sawit dengan dana yang tersalurkan sebanyak Rp6,59 triliun.
"Dengan capaian itu maka penyaluran benih juga ikut meningkat. Peningkatan mencapai 21,8 % dibandingkan tahun 2020," paparnya.
Selain PSR, peningkatan penyaluran benih nasional juga dipengaruhi dengan tingginya harga CPO sepanjang 2021 kemarin. Kendati demikian jumlah produsen benih kelapa sawit justru dinilai relatif terbatas.
"Tahun ini permintaan benih masih cukup tinggi. Yakni sampai 110 juta benih secara nasional. Ini asumsi lantaran harga CPO yang masih stabil serta realisasi PSR yang juga masih berjalan," katanya.
Pria berkacamata alumni IPB itu menjelaskan saat ini produsen resmi benih kelapa sawit di Indonesia hanya sebanyak 19 perusahaan. Dimana jumlah varietasnya mencapai 64 jenis.
Sementara Penelitian Pusat Kelapa Sawit (PPKS) masih menjadi instansi yang paling banyak menyalurkan benih tanaman bernama latin elaeis tersebut. Sedikitnya PPKS menguasai penyaluran sebanyak 40 persen.
"Saat ini Indonesia berada dalam posisi pembenihan nomor satu di dunia. Untuk itu perlu ada beberapa pembenahan agar benih yang hadir di pasaran adalah benih berkualitas tinggi. Salah satunya yakni melakukan tes DNA di lapangan. Bertujuan meminimalisir tersebarnya bibit palsu," tandasnya.

Komentar Via Facebook :