https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Peternak Kerbau Terbantu Rumput dari Kebun Sawit

Peternak Kerbau Terbantu Rumput dari Kebun Sawit

Ternak kerbau milik warga digembalakan di kebun sawit (Disnak.lebakkab.go.id)


Jakarta, Elaeis.co - Sejumlah peternak kerbau di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memanfaatkan rerumputan di sekitar areal perkebunan kelapa sawit milik PTPN VIII sebagai pakan.

Sabar (60), seorang warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengatakan, ternak kerbau milik masyarakat sudah biasa dilepasliarkan di sekitar areal perkebunan kelapa sawit untuk penggemukan.

“Kami sejak dulu hingga kini menggembala kerbau di sekitar areal perkebunan kelapa sawit, karena banyak rerumputan hijau,” katanya, dikutip Antara.

Menurutnya, keberadaan rumput di sekitar kebun sawit sangat membantu peternak. Masyarakat yang lokasi tempat tinggalnya dekat dengan perkebunan kelapa sawit dipastikan memiliki hewan kerbau karena sangat menguntungkan.

“Usaha ternak kerbau cukup membantu ekonomi keluarga. Selain bisa membangun rumah, peternak kerbau bahkan bisa melaksanakan ibadah haji ke Mekkah,” katanya.

Menurutnya, kebanyakan peternak di kawasan itu mengembangkan usaha peternak secara tradisional tanpa penerapan teknologi. “Karena itulah saya lebih memilih memakai pakan rumput perkebunan dibandingkan menggunakan kosentrat dan rumput gajah,” jelasnya.

“Keluarga kami sudah 20 tahun usaha kerbau, bisa menjual sekitar lima ekor hingga menghasilkan pendapatan Rp 100 juta per tahun,” tambahnya.

Memed (65) warga Cimarga, Kabupaten Lebak, mengaku hingga kini masih mengandalkan ekonomi keluarga dari usaha ternak kerbau karena lokasinya berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit. “Kami setiap hari mengembala kerbau di sekitar areal perkebunan kelapa sawit,” tukasnya.

Saat ini dia punya 35 ekor kerbau dan biasanya bisa menjual enam ekor kerbau per tahun. “Jika kami menjual enam ekor, maka bisa menghasilkan Rp 120 juta,” bebernya.
 
Begitu juga Rohman (60), warga Cileles, Kabupaten Lebak, yang mengaku melakoni usaha ternak kerbau sejak 35 tahun lalu dan hingga kini masih bertahan karena menjadikan andalan ekonomi keluarga.
 
Saat ini dia punya 50 ekor kerbau dan bisa menjual delapan ekor per tahun. “Kami bisa memperbaiki rumah dan menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi dari hasil usaha ternak kerbau,” ungkapnya.
 
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Teguh, mengatakan, pihaknya mengembangkan pembibitan ternak untuk mendorong peningkatan populasi kerbau sehingga dapat menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
 
Pengembangan pembibitan juga bertujuan untuk pelestarian populasi ternak kerbau agar tidak hilang di masyarakat. Saat ini jumlah populasi kerbau di Kabupaten Lebak menurun drastis, dari semula 33.200 ekor ini menjadi 19.000 ekor.
 
“Kami ke depan akan mengembangkan teknik budidaya peternakan kerbau dengan pembibitan unggul sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan warga,” katanya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :