Berita / Nusantara /
Keberadaan Minyak Makan Merah, Bikin Petani Naik Kelas!
Ketua Umum APKASINDO Gulat dalam Special Dialogue 'Menakar Urgensi Minyak Makan Merah' di CNBC Indonesia. (Tangkapan layar)
Jakarta, elaeis.co - Ketua Umum APKASINDO Gulat Medali Emas Manurung menyampaikan, minyak makan merah merupakan alternatif baru untuk kebutuhan minyak goreng kelapa sawit bagi masyarakat.
Bahkan, kata Gulat, minyak makan merah selama ini sudah ada dan digunakan. Namun masyarakat lebih memilih menggunakan minyak goreng kelapa sawit.
"Pemerintah berencana akan menjual minyak makan merah ini dengan harga Rp 9.000 per liter. Ini merupakan alternatif agar tidak terulang lagi kelangkaan minyak goreng di pasaran dan tidak menjadi hambatan bagi kesejahteraan petani sawit," kata Gulat dalam spesial dialog 'Menakar Urgensi Minyak Makan Merah' yang disiarkan CNBC Indonesia, Kamis (27/10).
Gulat tidak menampik projek minyak makan merah ini akan menguntungkan petani sawit. Sebab TBS petani akan diserap lantaran pengerjaan minyak makan merah dilakukan dengan sekali kecil.
Tidak hanya itu, dengan adanya minyak makan merah ini, Gulat memprediksi selisih harga jual antara sektor hulu dan hilir nantinya juga akan lebih kecil. "Hitungannya kayak gini, setiap kami mendapatkan Rp2.250, maka hilir akan dapat Rp2.500. Ini akan terus naik," ujarnya.
Oleh karena itu, Gulat sangat mendukung adanya pabrik minyak makan merah tersebut. Sebab menurutnya, para petani kelapa sawit naik kelas.
"Kita tidak melihat, adanya pabrik minyak makan merah sebagai pesaing. Justru membantu petani untuk maju. Intinya, biarlah korporasi besar urus ekspor, kami para petani sawit mensuplai kebutuhan masyarakat membuat minyak makan merah," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :