Berita / Nusantara /
Petani Sebaiknya Hindari Beli Pupuk dengan Sistem MLM
Petani mengumpulkan kotoran dan air seni ternak untuk bahan baku pupuk organik. foto: MC Riau
Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Bengkulu diminta agar hati-hati dalam membeli pupuk dengan sistem Multi Level Marketing (MLM). Sebab dikhawatirkan pembelian pupuk dengan sistem tersebut hanya merugikan petani sawit.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengingatkan, saat ini banyak oknum yang menjual pupuk dengan sistem MLM yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan pupuk non-subsidi.
"Jadi hati-hati, jangan sampai beli pupuk dengan sistem MLM malah membuat petani sawit semakin rugi karena tanpa disadari harganya justru lebih mahal dari pupuk non subsidi," kata Ricky, Kamis (23/3).
Ricky mengaku, harga pupuk non subsidi paling mahal mencapai Rp 1,3 juta per karung ukuran 50 kilogram. Sementara pupuk dengan sistem MLM itu sesuai dengan paket yang dibeli, di mana 1 paket dihargai Rp 2,5 juta. Setiap 1 paket pupuk tersebut berisi 14 kotak dan berat 1 kotak mencapai 1 kilogram. Artinya dalam 1 paket hanya mendapatkan pupuk sebanyak 14 kilogram.
"Mereka berdalih 1 hektare cukup 1 paket, padahal itu belum kita uji, apakah benar-benar menghasilkan atau tidak. Karena keberhasilan pupuk itu tergantung kandungan yang diberikan ke tanaman," tuturnya.
Ricky mengatakan, petani seharusnya hati-hati dan membeli pupuk langsung dari agen resmi atau koperasi yang telah terpercaya.
"Pupuk yang dijual dengan sistem MLM tersebut sebenarnya sama saja dengan pupuk non-subsidi yang dijual di pasar, tapi dengan harga lebih mahal. Hal ini dikarenakan ada pihak-pihak yang memanfaatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan dengan menjual pupuk dengan harga yang tinggi dan menawarkan iming-iming bonus yang menarik. makanya banyak petani sawit terjebak," tukasnya.
Dia juga menambahkan bahwa petani sebaiknya menggunakan pupuk organik yang harganya jauh lebih murah dibandingkan pupuk non subsidi dan pupuk MLM.
"Pakai pupuk organik saja, tidak perlu pakai yang mahal," tutupnya.







Komentar Via Facebook :