https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Subsidi, Petani Kelapa Sawit Terpinggirkan

Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Subsidi, Petani Kelapa Sawit Terpinggirkan

Petani memupuk tanaman kelapa sawit. Foto: IST


Bengkulu, Elaeis.co - Pemerintah Indonesia telah menambah alokasi pupuk bersubsidi sebesar Rp 28 triliun, menjadikan total anggaran pupuk subsidi tahun 2024 mencapai Rp 54 triliun. Meskipun terjadi peningkatan anggaran, petani kelapa sawit tetap merasa terpinggirkan karena tidak mendapatkan manfaat dari kebijakan tersebut.

Menurut Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora, pada tahun 2024 petani kelapa sawit tetap tidak mendapatkan alokasi pupuk subsidi. Padahal petani sawit hampir setiap hari menyampaikan aspirasi ke pemerintah agar diberikan bantuan pupuk subsidi, tapi tidak pernah didengar.
"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tanaman kelapa sawit tidak mendapatkan jatah alokasi pupuk subsidi dari pemerintah pusat," kata John, Senin 1 April 2024.

Baca Juga: Ternyata Ini Rahasia Tanaman Sawit Bisa Berbuah Lebat dan Anti Trek

John menegaskan, tanaman kelapa sawit sama seperti tanaman kopi dan kakao, membutuhkan pupuk untuk tetap menghasilkan buah. Namun, ironisnya, tanaman sawit terus diabaikan dalam alokasi pupuk subsidi, seolah-olah menjadi anak tiri dalam kebijakan pertanian negara.
"Kita merasa seperti anak tiri, sementara komoditas perkebunan seperti kopi dan kakao mendapatkan bantuan pupuk subsidi dari pemerintah pusat," ujar John.

Ketidakadilan dalam alokasi pupuk subsidi ini sangat memengaruhi kesejahteraan petani kelapa sawit. Mereka merasa tidak diakui dan ditinggalkan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan hasil panen dan kualitas produksi.
"Pemerintah seperti tutup mata dan tidak peduli dengan produktivitas tanaman kelapa sawit, padahal pajak dari kelapa sawit mereka pungut," tuturnya.

Baca Juga: Petani Sawit di Bengkulu Selatan Wajib Kandangkan Ternak Jelang Lebaran Idul Fitri, Ini Penyebabnya!

Ia menyerukan agar pemerintah memberikan perhatian yang lebih besar terhadap nasib petani sawit. Mereka menuntut agar tanaman sawit juga dimasukkan dalam alokasi pupuk subsidi demi menjaga keberlanjutan produksi dan kesejahteraan petani.
"Kami minta agar tanaman sawit juga dimasukkan dalam alokasi pupuk subsidi demi menjaga keberlanjutan produksi dan kesejahteraan petani," harap John.

Baca Juga: Padatnya Antrean Kendaraan Angkutan TBS Kelapa Sawit Jelang Lebaran Idul Fitri

Meski begitu, John mengaku, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa pemerintah akan mengubah kebijakan alokasi pupuk subsidi untuk memasukkan tanaman kelapa sawit. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan ketidakpastian di kalangan petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
"Jangan sampai petani kelapa sawit kecewa, karena dampaknya bukan hanya tentang kesejahteraan tetapi juga ekonomi daerah dan nasional," pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :