https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Padatnya Antrean Kendaraan Angkutan TBS Kelapa Sawit Jelang Lebaran Idul Fitri

Padatnya Antrean Kendaraan Angkutan TBS Kelapa Sawit Jelang Lebaran Idul Fitri

Antrean truk angkutan TBS kelapa sawit di Bengkulu Tengah. Foto: Sangun Doya.


Bengkulu, Elaeis.co - Jelang perayaan Idul Fitri 1445 hijriah, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di beberapa wilayah di Bengkulu menghadapi kondisi antrean kendaraan yang cukup padat. Bahkan di Kabupaten Bengkulu Tengah, banyak kendaraan angkutan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit rela mengantre hingga 4 jam.

Salah satu sopir angkutan TBS kelapa sawit, Rano Karno mengaku, harus rela menghabiskan waktu hingga 4 jam hanya untuk menjual TBS kelapa sawit di PKS terdekat. Padahal pada hari biasanya tidak ada antrean kendaraan angkutan TBS kelapa sawit.
"Ini efek menjelang lebaran Idul Fitri, pasti ramai yang antre antar TBS kelapa sawit ke pabrik," kata Rano, Minggu 31 Maret 2024.

Baca Juga: Petani Sawit di Bengkulu Full Senyum, Mulai Mei 2024 Dana PSR Ditambah

Menurut pengakuan Rano, pasokan TBS kelapa sawit ke PKS meningkat drastis menjelang lebaran Idul Fitri. Fenomena ini dipicu oleh banyaknya petani sawit yang memanen serentak menjelang perayaan tersebut. 
"Banyak petani kalau jelang lebaran pasti panen serentak, biasanya panen dua Minggu sekali, ini seminggu sekali sudah panen, itulah yang buat produksi TBS kelapa sawit melimpah," ungkap Rano.

Meskipun panen serentak, produksi TBS kelapa sawit dari petani tidaklah sebanyak yang diharapkan. Rata-rata, mereka hanya mampu menghasilkan kurang dari 100 kilogram per hektar.
"Tidak banyak, kadang cuma 100 kilogram, tapi karena mau lebaran ya mereka butuh modal untuk beli kue dan baju lebaran," jelas Rano.

Baca Juga: Tak Jual Benih Kelapa Sawit Bersertifikat Bakal Ditindak

Sementara itu, Salah satu perwakilan PKS di Bengkulu Tengah sekaligus Manager Pabrik PT Agra Sawitindo, Soni Aprizal mengaku, dampak dari padatnya antrean kendaraan angkutan TBS kelapa sawit ini juga dirasakan oleh PKS. Bahkan proses penerimaan TBS kelapa sawit menjadi lebih lambat dan efisiensi produksi terganggu akibat keterlambatan dalam pengolahan bahan baku. 
"Kami harus bekerja ekstra untuk menangani lonjakan permintaan ini, terutama menjelang lebaran," ujar Soni.

Ia berharap, pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, tengah berupaya mencari solusi agar kelancaran proses distribusi TBS kelapa sawit tetap terjaga. Langkah-langkah koordinasi antara petani, pengangkut, dan pihak-pihak terkait lainnya diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.
"Kami berharap ada solusi untuk masalah ini, karena kami lihat banyak juga angkutan TBS kelapa sawit dari luar daerah menjual ke pabrik di Bengkulu Tengah," pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :