Tandun, elaeis.co - Koperasi Produsen Unit Desa (KPUD) Tani Sejahtera hingga saat ini terus dorong hadirkan program-program untuk peningkatan produktivitas kebun hingga penghasilan alternatif bagi para anggotanya. Setelah hadirkan kegiatan pembuatan pupuk organik dengan pemanfaatan randan kosong (tankos) yakni biochar, saat ini pihaknya incar program sistem integrasi sapi dan kelapa sawit (Siska).

"Kita memang telah membidik program Siska sejak lama, namun tentu kita perlu melakukan riset apakah program itu cocok kita implementasikan di kebun kita," ujar Barikun ketua koperasi  yang berdiri di Desa Bono Tapung, Kecamatan Tandun, Rokan Hulu itu kepada elaeis.co, Senin (14/7).

Dari sejumlah penelusuran program itu, Barikun bersama anggota koperasi yang lain sepakat untuk menerapkan sistem Siska tersebut. Namun harapannya itu sampai saat ini belum terealisasi.

"Kita berharap juga ada pengukuhan kepada kami terkait program Siska itu. Kemudian juga mendapat rekan kerjasama untuk penerapan Siska itu, baik misalnya dari pemerintah melalui BPDP dan sebagainya," paparnya.

Menurutnya, program Siska itu dapat saling menguntungkan baik dari sisi perkebunan maupun nilai ekonominya. Pertama kebun mendapatkan pupuk organik dari kotoran ternak sapi. Kemudian ternak juga dapat menambah penghasilan petani jika pengembangannya untuk memenuhi kebutuhan daging sapi.

"Kalau dikali kali tentu program itu menguntungkan dan nilai ekonominya bagus," bebernya.

"Dari dulu memang kita berharap namun belum mendapatkan jalan untuk menerapkannya," sambungnya.

Untuk diketahui KPUD Tani Sejahtera memiliki luas kebun  mencapai 1.375 hektar. Ini termasuk lahan pangan yang sudah ada.