Jakarta, Elaeis.co - Kepala Desa (kades) Jenar, Samto, mendadak tenar. Selain pasang baliho bernada menghujat pemerintah dan menyebut enak Zaman PKI, dia juga berulah dengan cara mengamuk dan memprotes satgas Covid yang membubarkan hajatan warga. Tingkah sang kades pun membuatnya berurusan dengan Polres Sragen.

Samto ditangkap polisi dan dibawa ke Mapolres Sragen pagi tadi, Minggu (18/7). Penangkapan dilakukan menyusul hasil penyelidikan maraton yang sudah dilakukan penyidik Reskrim Polres Sragen sejak Rabu (14/7).

Dari gambar yang beredar,  sang Kades tampak mengenakan kaos merah di sel Polres Sragen. Ketika diinterogasi, ia hanya terpaku menatap ke depan setengah menunduk.

Kades yang mengaku tak percaya Covid-19 dan tak pernah pakai masker, dalam foto itu terlihat mengenakan masker. Tapi masker itu dikenakan cuma menutup mulut dan tidak sampai menutup hidung layaknya cara memakai masker yang benar.

Penangkapan Samto dilakukan setelah sehari sebelumnya diperiksa bersama sejumlah saksi. Mereka diantaranya Kasi Trantib Kecamatan Jenar, Kardiyono, yang memimpin penertiban baliho serta pembubaran hajatan di Jenar.

"Saya dipanggil Polres untuk dimintai keterangan. Total ada 4 saksi yang diperiksa," papar Kardiyono, dikutip Joglosemarnews.com.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi mengatakan, sampai saat ini kasus Kades Jenar masih ditangani secara intensif oleh Reskrim. Meskipun permintaan maaf secara terbuka sudah dia sampaikan, namun karena telah terjadi dugaan tindakan pidana maka kasus itu tetap diproses hukum.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menilai sikap Kades Jenar menunjukkan tindakan tidak sepantasnya sebagai seorang pemimpin masyarakat.

"Makanya sanksi lebih berat itu sudah pasti," katanya.