Pekanbaru, elaeis.co - Kesuksesan Koperasi Produksi Unit Desa Tupan Tri Bhakti merebut dana Sarana dan Prasarana berupa pembangunan pabrik mini minyak goreng (PAMIGO) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) membuat petani di daerah lain di Riau iri.

Proses pembangunan PAMIGO yang akan dikelola koperasi itu di Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (kuansing) sudah dimulai. Kalau tidak ada aral melintang, pekerjaan bangunan ditargetkan rampung pada tanggal 30 September 2024 mendatang. 

Pemerintah daerah dan petani sawit di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Bengkalis makin getol mempelajari bagaimana trik pengurus koperasi maupun Pemkab Kuantan Singingi menggolkan usulan pembangunan PAMIGO.

"Pencapaian Kuansing soal PAMIGO membuat kabupaten tetangga termotivasi. Mereka aktif berkomunikasi menanyakan syarat-syarat macam apa yang harus dilengkapi petani sehingga berhasil mendapatkan dana hibah PAMIGO," ungkap Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Ridwan, kemarin.

"Semua data sesuai dengan pengajuan Koperasi Tupan Tri Bhakti ke disbun provinsi dan Ditjenbun Kementerian Pertanian langsung kami kirim kepada mereka. Maksudnya kalau memang mau mengusulkan, supaya dapat dilengkapi. Ini upaya kita supaya jangan cuma Kuansing, daerah lain di Riau juga harus memiliki PAMIGO," tambahnya.

Dia mengapresiasi semangat dan kegigihan pekebun kelapa sawit Kuansing saat proses pengusulan dana hibah sarana dan prasarana ke BPDPKS. 

"Koperasi Tupan Tri Bhakti ini sebenarnya baru sekali pengajuan PAMIGO di tahun 2023, tapi ternyata disetujui Ditjenbun maupun BPDPKS. Meskipun beragam rintangan yang dilalui, mereka tetap optimis. Dan terbukti, semua syarat pembangunan PAMIGO terpenuhi," pungkasnya.