Bengkulu, elaeis.co - Permintaan gula merah dari kelapa sawit selama Ramadan ini mengalami peningkatan di Bengkulu. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan, menjelaskan bahwa meningkatnya kebutuhan masyarakat disebabkan banyaknya sajian kuliner yang membutuhkan bahan baku gula merah.

"Di sini ada tradisi memasak kue khas Ramadan yang menggunakan gula merah sebagai salah satu bahan utama," ujar Ricky, kemarin (11/4).

Dia juga menambahkan bahwa gula merah dari kelapa sawit memiliki keunggulan karena rasanya yang lebih kaya dan aromanya yang lebih kuat.
"Rasa gula merah sawit sangat sedap," ujarnya.

Sementara itu, salah satu petani kelapa sawit, Siti Rohani mengatakan, pihaknya telah meningkatkan produksi gula merah selama Ramadan.

"Kami sangat senang karena gula merah dari kelapa sawit laku di pasaran. Kami akan terus memproduksi dengan kualitas terbaik untuk memenuhi permintaan masyarakat," tukasnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bengkulu, Yenita Saiful, memastikan bahwa stok gula merah tetap cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa. 

"Kami akan jaga agar tidak terjadi kelangkaan. Sejauh ini pasokan aman, karena kalau tidak ada gula merah sawit, bisa pakai gula aren atau gula merah dari kelapa," katanya.

Pedagang di pasar tradisional Bengkulu, Ahmad Dahlan mengskui meningkatnya permintaan gula merah dari kelapa sawit. Bahkan saat ini harganya telah mencapai Rp 20 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya mencapai Rp 18 ribu per kilogram.

"Kami senang dengan meningkatnya permintaan gula merah dari kelapa sawit karena ini meningkatkan omzet kami. Tapi maunya harga jangan naik lagi, mempengaruhi kami dalam menentukan harga jual kepada konsumen," tutupnya.