https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Cari Pasar Baru Sawit, Indonesia Lirik Afrika

Cari Pasar Baru Sawit, Indonesia Lirik Afrika

Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co — Rentan mendapat hambatan dagang dari negara konsumen, Pemerintah Indonesia mulai menjajaki peluang baru dalam pengembangan industri kelapa sawit ke pasar non tradisional. Benua Afrika menjadi kawasan prioritas untuk pasar alternatif.

Langkah pengembangan pasar sawit ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno dalam sebuah pertemuan Jakarta beberapa hari lalu.

Menurutnya, sejumlah negara di benua Afrika menunjukkan minat besar terhadap sistem pengelolaan sawit Indonesia, mulai dari budidaya hingga industri pengolahan.

“Afrika ini datang ke kita. Mereka minta, mereka mau belajar, mereka mau tahu cara kita membangun industri sawit, dari hulu sampai hilir,” ungkapnya dalam keterangannya dikutip Selasa (22/7).

Tidak sekadar meningkatkan ekspor minyak sawit mentah (CPO), menurutnya, Indonesia bahkan berniat membangun kebun sawit dan industri pengolahan langsung di negara-negara Afrika, seperti Angola.

Strategi ini juga dinilai sebagai solusi untuk menghadapi tantangan regulasi ketat dari pasar Eropa, terutama Uni Eropa yang menerapkan European Union Deforestation Regulation (EUDR).

“Kenapa kita tidak buka industri pupuk di Angola, buka kebun sawit di Angola, produksi CPO di Angola. Dan kita yang ekspor keluar dari Angola?” lanjutnya.

Dengan mengalihkan basis produksi sebagian ke Afrika, Indonesia berharap dapat menghindari hambatan dagang dari negara-negara maju. Artinya, pengiriman atau ekspor produk sawit bisa berjalan tanpa terikat aturan ketat dari pasar lama.

“Dari pada kita kirim CPO dari Dumai ke Rotterdam yang bisa dikenakan macam-macam larangan, lebih baik kita ekspor dari Angola ke mana saja,” tukasnya.

Selain dari sisi ekonomi, strategi ini juga dianggap sebagai instrumen diplomasi ekonomi. Dengan turut membantu pengembangan industri sawit di negara-negara Afrika, Indonesia menampilkan diri sebagai mitra global yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga berbagi teknologi dan pengalaman.

“Jadi kita bukan hanya bantu mereka, tapi kita juga bantu industri sawit kita sendiri untuk bisa berkembang di luar negeri,” tambahnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :