Jakarta, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) terus mendorong pemberdayaan UMKM berbasis sawit sebagai motor penggerak ekonomi lokal. 

Pada Jumat (24/10), dalam kunjungan ke pabrik UMKM PT Ratu Bio Indonesia di Gunung Putri, Bogor, Kepala Divisi Kerjasama Kemasyarakatan dan UMKM BPDP, Helmi Muhansyah, memaparkan visi besar mereka yakni “UMKM Sawit Kaya Bersama BPDP”, terinspirasi dari semangat pemerintah “Kaya Bersama Purbaya.”

Helmi menekankan bahwa BPDP ingin lebih dari sekadar mengenalkan potensi sawit secara teori. “Sawit terbukti bisa menghasilkan beragam produk inovatif. Saat ini, kami memiliki 100 katalog produk berbasis sawit, dan targetnya mencetak 1.000 UMKM perkebunan, termasuk kakao dan kelapa,” jelasnya. 

Untuk memperluas jangkauan, BPDP menggandeng organisasi mahasiswa seperti Muhammadiyah, PMII, dan NU, agar semangat kewirausahaan perkebunan menular ke banyak generasi muda.

Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 8%. Helmi menekankan pentingnya konsumsi produk lokal. 

“Konsumsi domestik adalah pilar utama pertumbuhan ekonomi. Kami ingin memastikan konsumsi ini berasal dari produk kita sendiri, bukan impor,” katanya.

BPDP juga memperkenalkan inovasi produk berbasis sawit, mulai dari roti saripati sawit hingga produk fashion dan kosmetik. 

Produk-produk ini telah dipromosikan di sejumlah kota, termasuk Jambi, dan memiliki potensi pasar yang besar. Helmi mengajak media untuk menjadi mitra dalam menyebarkan informasi agar produk UMKM sawit dikenal luas.

Selain itu, BPDP berencana mendirikan Rumah Display UMKM Perkebunan di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, sebagai pusat promosi, transaksi, dan ruang diskusi bagi media serta pemangku kepentingan lainnya.

Dengan berbagai inisiatif ini, BPDP optimistis dapat mencetak lebih banyak wirausaha sukses berbasis sawit, memperkuat ekonomi lokal, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. UMKM sawit kini bukan sekadar usaha kecil, tapi peluang nyata untuk cuan besar dan penggerak ekonomi 8% ala Prabowo.