Bengkulu, elaeis.co - Riki Sobari, seorang petani sawit di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mengeluh karena jadwal libur lebaran pabrik kelapa sawit (PKS) di daerah itu tidak disosialisasikan dari jauh hari.

Dia juga kecewa karena PKS libur lebaran lebih awal dibanding daerah lain. "Akibatnya saya tidak bisa menjual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang seharusnya dipanen pada 20 April," katanya, Rabu (19/4).

Menurutnya, pihak pabrik memberi tahu jadwal libur setelah mendekati hari H. "Sekarang pabrik sudah libur, padahal sawit sudah siap dipanen. Ini sangat merugikan petani seperti saya," sesalnya.

Riki menambahkan bahwa pihak pabrik seharusnya memberikan informasi jadwal libur dengan lebih jelas dan lebih awal agar para petani bisa merencanakan panen TBS mereka. "Supaya kami bisa menyesuaikan dengan jadwal panen," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pabrik untuk menyampaikan jadwal libur lebaran.

"Jangan sampai petani rugi karena tidak bisa menjual TBS mereka," katanya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Bengkulu, John Irwansyah mengatakan, seluruh PKS di Bengkulu sebenarnya sudah mengumumkan jadwal libur lebaran dari jauh hari.

"Jadi, kalau terlambat tahu, itu kesalahan petani," tutupnya.