Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah Desa Karang Tengah, Kecamatan Puteri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, terus terus berupaya meningkatkan usaha ternak masyarakat dengan cara mengintegrasikan dengan perkebunan kelapa sawit. Bahkan tenaga ahli pun digandeng dari provinsi lain agar hasilnya maksimal.

Kepala Desa Karang Tengah, Ndaru Utomo, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, untuk menambah wawasan dan pengetahuan petani dan peternak terkait integrasi sawit dan ternak.

"Kami menggelar workshop yang diikuti oleh kelompok tani (poktan) yang ada di Desa Karang Tengah, pembicaranya dari Universitas Lambung Mangkurat," katanya, Selasa (31/10).

Salah satu materi yang disampaikan dalam kegiatan pengenalan budidaya ternak yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit adalah pembuatan pakan alternatif yang berbasis pelepah kelapa sawit. "Jadi petani di sini mendapatkan ilmu cara membuat pakan ternak yang murah dan tersedia melimpah. Pakannya berkualitas dan dibuat dari produk samping perkebunan kelapa sawit," ujarnya.

Menurutnya, pengetahuan tentang pengolahan pakan alternatif sangat berguna mengingat produktivitas ternak sangat dipengaruhi oleh kecukupan pakan. "Selama ini masyarakat hanya mengandalkan rumput-rumputan hijau sebagai pakan ternak. Tapi rumput tidak selamanya tersedia," sebutnya.

"Berkat pelatihan, petani dan peternak sudah punya keterampilan membuat pakan alternatif dari pelepah sawit sebagai cadangan kalau rumput sulit didapatkan seperti saat musim kemarau. Dengan demikian kebutuhan pakan ternak tetap tercukupi," tambahnya.

Kegiatan ini diharapkan akan membantu petani dan peternak di desa ini mengembangkan usaha budidaya ternak sapi dan kambing yang terintegrasi dengan pengelolaan kebun sawit.

"Kami berharap ini bisa membantu meningkatkan populasi ternak sapi dan kambing sehingga akan menambah pendapatan dan meningkatkan taraf ekonomi peternak dan petani," tukasnya.