Berita / Sumatera /
Sertifikat ISPO Dianggap Solusi Untuk Mengatasi Pencurian Kelapa Sawit
Pencurian TBS kelapa sawit. Foto: IST
Bengkulu, Elaeis.co – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) cabang Bengkulu menyoroti masalah serius yang menghantui industri kelapa sawit di daerah, yaitu pencurian tandan buah segar (TBS). Untuk mencegah hal tersebut terjadi, mereka merekomendasikan agar seluruh petani di daerah mengurus sertifikat ISPO.
Ketua Gapki Cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar, menekankan pentingnya sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dalam menangani isu pencurian TBS kelapa sawit yang sering terjadi di sejumlah daerah.
"Saat ini, TBS kelapa sawit milik petani tidak diketahui asal-usulnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya praktik pencurian dalam industri ini, karena sulit untuk memastikan apakah petani tersebut memiliki kebun sawit yang sah atau tidak," ujar John, Sabtu 27 April 2024.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Gunakan DBH Sawit untuk Percepatan Sertifikasi ISPO bagi Petani
Menurut John, sertifikat ISPO dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah ini. Dengan memiliki sertifikat tersebut, petani dapat dipastikan memiliki kebun kelapa sawit yang legal, sehingga TBS yang dihasilkan bisa ditelusuri asal-usulnya dengan lebih mudah.
"Dengan adanya sertifikat ISPO, kita bisa mengetahui dengan pasti apakah TBS kelapa sawit berasal dari kebun yang bersertifikat atau dari hasil curian. Ini sangat penting mengingat bahwa sebagian besar luas kebun sawit di Bengkulu dimiliki oleh masyarakat," tuturnya.
Lebih lanjut, John menekankan perlunya dukungan dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong implementasi ISPO secara menyeluruh di seluruh industri kelapa sawit di Bengkulu.
"Dengan 67 persen luas kebun sawit dimiliki oleh masyarakat, tugas kita adalah mengurus ISPO untuk semua ini," ujarnya.
Reaksi positif pun datang dari para pelaku industri dan petani kelapa sawit. Ahmad, seorang petani kelapa sawit di Bengkulu, menyambut baik langkah ini.
"Dengan ISPO, kami sebagai petani merasa lebih terlindungi dan bisa menjamin kualitas serta legalitas TBS yang kami hasilkan," katanya.
Sementara itu, para pengusaha juga melihat implementasi ISPO sebagai langkah yang positif dalam meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk kelapa sawit Indonesia.
"Kami mendukung penuh upaya untuk memastikan bahwa setiap TBS kelapa sawit yang dipasarkan telah melewati proses yang transparan dan terverifikasi," ungkap Simamora, seorang pengusaha kelapa sawit di Bengkulu.







Komentar Via Facebook :