Siak, Elaeis.co - Puluhan hektare kebun kelapa sawit membentang di wilayah Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Siak. Sawit-sawit yang tumbuh di daerah ini berbeda dengan daerah lain. 

Pokok sawit kecil hingga daun kekuningan, menjadi pemandangan biasa di daerah ini. Namun di sisi produksi, sawit di sini juga tidak kalah mentereng dibanding sawit daerah lainnya. 

"Seluruh kebun sawit di kampung ini, berada di lahan gambut. Tapi hasilnya tidak jauh beda dengan sawit di daerah lain. Per hektare dapat juga sekitar 1,3-1,5 ton," kata Penghulu Kampung Mengkapan, Muhir belum lama ini.

Kendati berada di lahan bergambut, petani di Mengkapan terus melakukan inovasi demi menjaga kestabilan air. 

Tidak bisa dipungkiri kata Muhir, masih banyak juga pekebun sawit didaerahnya belum membikin sekat kanal. Namun agar bisa menampung air, hampir semua pekebun sawit di sana membikinkan embung di lahan mereka.

"Nah, tujuan lain dibikinnya embung ini, selain agar lahan selalu basah, juga mengantisipasi terjadinya Karhutla. Sebab dulu, kebakaran lahan sangat parah di sini," ujarnya.

Imam Basuki, Peneliti Lahan Gambut mengatakan, di wilayah barat Kampung Mengkapan ini demplot gambutnya cukup tinggi.

Ini diketahui saat timnya melakukan pengeboran sekitar 2 meter dan menyimpulkan bahwa disini masih wilayah budidaya gambut.

"Saya pikir di dalam peta fungsi ekosistem budidaya gambut, juga terlihat. Ini dibuktikan dari ketebalan gambut di sini. Maka itu penting diatur tata air lahan di sini sehingga dalam satu tahun TMA-nya 40 Cm agar mengurangi emisi gas rumah kaca," kata dia.