Jambi, elaeis.co - Petani sawit dampingan Serikat Petani Jambi (SPI Jambi) dari berbagai daerah tumpah ruah memenuhi halaman depan kantor Gubernur Jambi. Mereka menggelar unjuk rasa bersama Gema Petani dan Partai Buruh Jambi, Senin (18/). 

Kordinator Aksi, Yoggi Sikumbang, mengklaim jumlah massa yang turun dalam aksi kali ini mencapai ribuan. 

"Kami membawa beberapa hal untuk disampaikan dan diingatkan kepada Gubernur Jambi, DPRD Jambi, serta rakyat Jambi," katanya. 

Tuntutan pertama mereka adalah mendesak pemerintah segera menyelesaikan konflik agraria dan mewujudkan reformasi agraria di Jambi. Permintaan kedua, hentikan kriminalisasi dan intimidasi kepada petani.

Mereka juga menuntut perbaikan pengelolaan sistem perkelapasawitan dan menaikkan harga beli kelapa sawit petani. Dan yang terakhir, meminta pemerintah menghentikan pembahasan Undang-undang Cipta Kerja. 

Salah satu peserta aksi, Ale, petani asal Kumpeh yang berkonflik dengan PT EWF, mengaku sudah berulang kali ikut aksi aksi serupa. Ia berharap aksi kali ini bisa menggerakkan Pemerintah Provinsi Jambi membuat kebijakan atau keputusan yang pro terhadap petani kecil. 

"Sudah berulang kali kalau cerita unjuk rasa. Semoga perwakilan kami yang tadi sudah diundang masuk sama Pak Sekda Jambi bisa menghasilkan kesepakatan yang melegakan rakyat kecil seperti kami ini," katanya.