https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

PKS Kompak Turunkan Harga Beli TBS Kelapa Sawit

PKS Kompak Turunkan Harga Beli TBS Kelapa Sawit

Pabrik Kelapa Sawit di Bengkulu. Foto: Doc Elaeis.


Bengkulu, Elaeis.co - Sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kompak menurunkan harga beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebesar Rp 20 per kilogram mulai 15 Mei 2024. Pabrik-pabrik yang menurunkan harga tersebut diantaranya PT Muko-muko Indah Lestari (MMIL), PT Karya Sawitindo Mas (KSM), PT Karya Agro Sawitindo (KAS), dan PT Gajah Sakti Sawit (GSS).

Menurut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Iwan Cahaya, sejumlah Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Mukomuko kompak menurunkan harga pembelian TBS kelapa sawit sebesar Rp 20 per kilogram. Penurunan tersebut disebabkan harga Crude Palm Oil (CPO) yang ikut menurun.

"Alasan pabrik menurunkan harga beli TBS kelapa sawit, karena harga CPO saat ini telah mencapai Rp 11.978 per kilogram," ujar Iwan, Rabu 15 Mei 2024.

Baca Juga: Penurunan Harga CPO Berdampak Pada Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu

Iwan mengaku, ada beberapa Pabrik Kelapa Sawit yang menurunkan harga beli TBS diantaranya PT. MMIL menurunkan harga beli TBS kelapa sawit sebesar Rp 20, menjadi Rp 2.180 per kilogram dan PT.KAS turun Rp 20 menjadi Rp 2.160 per kilogram. Sementara PT. GSS juga menurunkan harga beli sebesar Rp 20, menjadi Rp 2.260, dan PT. KSM juga turun Rp 20 menjadi Rp 2.100 per kilogram.

"Rata-rata penurunan harga beli TBS kelapa sawit mencapai Rp 20 per kilogram," tutupnya.

Baca Juga: Petani Sawit Jangan Lupa Vaksinasi Sapi

Merespons penurunan harga ini, Petani Kelapa Sawit di Mukomuko, Ahmad menyebutkan, penurunan harga beli TBS kelapa sawit terus terjadi di Bengkulu dalam beberapa Minggu terakhir. Hal ini tentu saja merugikan petani sawit.

"Harga TBS kelapa sawit terus mengalami penurunan, tentu merugikan kami," ujar Ahmad.

Baca Juga: Harga CPO di Bengkulu Diprediksi Terus Turun

Selain itu, penurunan harga CPO selalu direspon begitu cepat oleh PKS di Mukomuko. Sementara ketika harga CPO naik, harga TBS kelapa sawit baru dinaikkan 2 atau 3 hari kemudian.

"Makin aneh lagi ketika harga CPO turun, harga TBS kelapa sawit cepat ikut turun, tapi kalau harga CPO naik pasti lama dinaikkannya harga TBS," tutupnya.

Hal tersebut juga mendapatkan sorotan dari Pengamat Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu Dr Ansori Tawakal SE MM. Menurutnya, penurunan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu sangat merugikan petani sawit. Sebab penurunan harga CPO hanya sebesar Rp 8. Namun penurunan harga TBS kelapa sawit mencapai Rp 20.

"Penurunan harga ini sangat tidak wajar, karena ketika harga CPO turun hanya Rp 8, harga TBS malah turun Rp 20," pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :