https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

PTPN Inisiasi Program PSR Intercropping Padi Gogo, Pilot Project di Kebun Sawit Plasma di Siak

PTPN Inisiasi Program PSR Intercropping Padi Gogo, Pilot Project di Kebun Sawit Plasma di Siak

Dirut Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani dan Direktur PTPN IV Jatmiko Santosa. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui sub holding PTPN IV menginisiasi program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang ditumpang sari atau intecropping dengan penanaman padi. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional. 

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (26/11), mengatakan, total luas perkebunan sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta Ha dan 42 persen atau 6,94 juta Ha diantaranya merupakan kebun sawit milik rakyat. 

"Untuk kebun milik rakyat sendiri, dari 6,9 juta Ha itu saat ini ada sekitar 2,8 juta Ha sawit yang usianya di atas 25 tahun dan perlu segera diremajakan," katanya. 

Selama ini lokasi areal PSR kerap berstatus "idle" kurang lebih dua setengah tahun atau menjelang panen perdana tiba. PTPN lantas menjalin sinergi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan berbagai pihak terkait untuk menginisiasi pelaksanaan program intercropping di areal PSR saat kondisi tanaman belum menghasilkan. 

"Dalam proses peremajaan, lahan berpotensi ditanami padi gogo melalui tumpang sari tanaman sela atau intercropping selama dua tahun. Yakni pada areal Tanaman Belum Menghasilkan tahun pertama (TBM I) dan TBM II. Ini potensinya cukup besar untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Bapak Presiden," tuturnya.

Inisiasi yang turut melibatkan para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan PT Riset Perkebunan Nusantara itu diwujudkan melalui Program Tanam Padi PTPN yang rencananya akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Sebagai pilot project, tanam perdana akan digesa di lahan PSR yang menjadi binaan PTPN IV (PalmCo) yang ada di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Direktur PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menambahkan bahwa penanaman padi gogo melalui mekanisme pola intercropping dilakukan pada sebagian areal tanam ulang kebun sawit plasma milik Koperasi Produsen Karya Maju di Kampung Berumbung Baru, Kecamatan Dayun, Siak.

“Rencananya kita akan memulai di atas 60 Ha areal PSR milik petani di Siak. Dari 60 Ha tersebut, dengan mekanisme tumpang sari atau tanaman sela, maka padi gogo bisa ditanam mencapai 20 Ha,” beber Jatmiko.

Padi gogo sendiri merupakan suatu jenis padi yang tidak ditanam di sawah yang memerlukan pengairan yang banyak, ia acap ditanam di kebun atau ladang yang tidak memerlukan irigasi khusus.

Lebih jauh, Jatmiko menjelaskan hingga 2029 mendatang, PTPN IV berupaya untuk dapat mengelola pelaksanaan intercropping padi gogo pada areal PSR yang diupayakan perusahaan.

“Tentunya menjadi tantangan besar untuk dapat mendorong terlaksananya ribuan hektar PSR pertahun, namun jika berhasil maka ini solusi dalam hal cetak sawah tanpa ekstensifikasi lahan,” tukasnya.

Oleh sebab itu, menurutnya, guna mencapai keberhasilan yang optimal, butuh dukungan dari berbagai pihak baik kementerian terkait, BPDPKS, pemerintah daerah, lembaga pembiayaan, produsen bibit, produsen pupuk, lembaga riset, dan tentunya kelembagaan petani.

“Kita juga berterima kasih kepada IPB dan RPN yang telah membantu melaksanakan riset, juga kepada kementerian terkait sehingga program ini dapat segera kita luncurkan dengan optimal," jelasnya.

IPB sebelumnya telah meluncurkan program pengembangan padi gogo guna mengoptimalkan potensi intercropping di lahan PSR untuk mendukung ketahanan pangan.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria menjelaskan bahwa kajian potensi intercropping padi gogo di lahan PSR mampu mendukung swasembada beras.

"Terdapat potensi pemanfaatan sekitar 470 ribu hektare lahan PSR yang dapat menghasilkan tambahan 1,1 juta ton beras,” katanya belum lama ini.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :