https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Minyak Goreng

Ini Permintaan Presiden Jokowi ke Petani Sawit Swadaya

Ini Permintaan Presiden Jokowi ke Petani Sawit Swadaya

Pertemuan antara pihak FORTASBI dengan Menkop UKM Teten Masduki beberapa hari lalu di Jakarta. (Sumber Foto: FORTASBI)


Jakarta, elaeis.co - Minyak goreng (migor) telah menjadi persoalan nasional dan semua elemen masyarakat, terutama para petani sawit swadaya, diminta berkontribusi agar persoalan ini bisa diselesaikan.

"Ada salah satu rekomendasi yang paling penting saat kami bertemu dengan Pak Presiden beberapa waktu yang lalu di Istana Negara," kata Rukaiyah Rafik kepada elaeis.co, Jumat (27/5/2022).

Rukaiyah adalah Kepala Sekolah Petani Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (FORTASBI).

Kata dia, saat itu Presiden meminta meminta agar para petani sawit swadaya yang tergabung dalam koperasi-koperasi, terutama yang sudah bersertifikasi ISPO dan RSPO, untuk terlibat aktif dalam penyelesaian persoalan bangsa saat ini, yakni persoalan minyak goreng.

Dengan terlibat aktif dalam solusi minyak goreng, Presiden Jokowi berharap petani sawit swadaya tidak hanya menjual tandan buah segar (TBS).

Dengan demikian tingkat ketergantungan petani swadaya kepada pengusaha sawit semakin berkurang.

Menindaklanjuti rekomendasi Presiden Jokowi tersebut, Rukaiyah mengatakan FORTASBI beberapa hari lalu telah menggelar pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Tak main-main, dalam pertemuan dengan Menteri Teten Masduki, pihaknya mengajak sejumlah petani sawit yang tergabung dalam sejumlah koperasi seperti Sutiyana selaku Group Manager KUD Tani Subur, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah.

Kata Rukaiyah, seperti saran Presiden Jokowi, para petani sawit yang diajak adalah yang sudah tergabung dalam koperasi yang sudah bersertifikasi ISPO dan RSPO.

Bahkan, ucapnya, ada di antara koperasi-koperasi itu yang saat ini sedang merintis pembangunan pabrik minyak goreng dengan bantuan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Rukaiyah bersyukur Menteri Teten Masduki memberikan dukungan atas niat para petani untuk membangun pabrik migor.

Kemenkop UKM sendiri, kata Rukaiyah mengutip pernyataan Teten, saat ini juga tengah mendorong keterlibatan aktif koperasi-koperasi petani sawit untuk memproduksi migor.

Group Manager KUD Tani Subur, Sutiyana, yang dihubungi secara terpisah mengakui saat ini sedang mengurus proyek percontohan pembangunan pabrik pembuatan migor di Kalimantan Tengah.

Pihaknya menyatakan kesiapannya dalam proyek percontohan tersebut. Ia juga berharap bisa menjadi kelompok tani pertama di Indonesia yang mengelola pabrik migor.

"Dalam hal pasokan bahan baku sudah sangat siap karena sudah 7.300 hektar yang ada di sana, sangat siap untuk produksi 30 ton per jam. Kemudian kami sudah menentukan lokasi pendirian dari pabrik itu jadi Insya Allah harapan kami menjadi yang pertama di Indonesia petani punya pabrik kelapa sawit," tegas Sutiyana.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :